Insiden kebocoran reaktor 4 pabrik Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chornobyl menyebabkan kehidupan Kota Pripyat musnah. Pemerintah Soviet yang saat itu mengatasi bencana tersebut sampai membuat 'kuburan' darurat untuk menyingkirkan mesin dan limbah yang terkontaminasi.
Ledakan Chornobyl terjadi pada 26 April 1986. Ledakan ini bisa disebut sebagai bencana internasional karena dampaknya mencapai Eropa Barat hingga mendapat status level 7 atau bencana skala internasional.
Setelah ledakan terjadi, Kota Pripyat yang hanya berjarak 2 km terpaksa dikosongkan karena radius paling berbahaya berada di 30 km dari titik ledakan. Dampak radiasi itu benar-benar terasa, terutama di Hutan Merah yang kini banyak dipasang palang lambang radioaktif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dalam hutan ini juga terdapat lahan terbuka yang disebut kuburan limbah karena isinya barang-barang, limbah, kendaraan, dan mesin yang terkontaminasi. Semuanya dikumpulkan oleh Soviet saat bersih-bersih setelah ledakan. Hingga 39 tahun berlalu, kuburan tersebut masih berada di sana dan menjadi area terlarang untuk dimasuki.
Kota Pripyat. Foto: REUTERS/Valentyn Ogirenko via The New Voice of Ukraine |
Kuburan ini berada di tanah berumput gersang kecoklatan dengan batang-batang pohon tanpa daun. Tanaman dan pohon di sana rusak karena efek dari radiasi.
Meskipun tidak ada lagi penduduk di Kota Pripyat, tetapi Hutan Merah saat ini sudah ramai dengan satwa liar berkembang pesat di sana hingga disebut sebagai cagar radiologis. Hewan-hewan yang ditemukan di sana adalah anjing, katak, hewan pengerat, hingga burung yang tampak rentan terhadap mutasi.
Sementara itu, kondisi Kota Pripyat masih tidak berpenghuni. Jika dilihat dari foto-foto yang diambil The New Voice of Ukraine pertengahan tahun ini, kondisi bangunan di Kota Pripyat masih sama seperti tahun-tahun awal terdampak. Rata-rata bangunan berubah menjadi kecoklatan, terutama material berbahan logam karena efek radioaktif.
Penampakan kota tersebut terkesan mencekam karena pada musim apa pun, bentuk pepohonan di sana tidak berubah, yakni kebanyakan pohon hanya berupa dahan dan batang tanpa ada daun yang menghijau. Tampilan sudut-sudut kota tersebut layaknya gambaran kota terbengkalai yang kerap diperlihatkan dalam cerita animasi.
Dalam beberapa pemberitaan, sejak 2016 sudah banyak orang yang berkunjung. Beberapa di antaranya adalah warga asli Kota Pripyat. Selain itu, sejak terjadi perang antara Rusia dan Ukraina, tentara Rusia ditempatkan di Kota Pripyat yang merupakan kawasan di Ukraina yang dekat dengan Rusia. Bahkan tentara tersebut membuka tenda di Hutan Merah yang terlarang.
Aktivitas yang terlalu sering dan berat di kota tersebut ternyata memiliki efek samping bagi manusia. Zat radioaktif yang menempel atau terkubur di dalam Hutan Merah disebut dapat tersebar di udara karena aktivitas dari kendaraan yang masuk, penggalian, atau bergeseran pada muka tanah.
(aqi/das)











































