Provinsi Jakarta akan menjadi kota global di masa depan. Untuk mencapai hal itu, ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi Jakarta.
Di acara Kongres Daerah Ikatan Ahli Perencanaan 2025, Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta mengatakan, Jakarta saat ini bergerak menuju kota global yang berakar pada sejarah, budaya, dan inovasi pada 22 Juni 2027 mendatang.
"Saya harapkan kongres ini bisa menunjukkan semangat kolektif kita bersama, adanya ruang bersama untuk para perencana, pelaku usaha dan stakeholders lainnya untuk bertukar gagasan, inovasi dan implementasi perencanaan yang up to date dan berkesinambungan dalam mencapai Jakarta sebagai salah satu poros kota global 2 tahun mendatang," tegasnya membuka acara seperti ditulis Rabu (17/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Istilah kota global sudah hadir sejak tahun 1990, dengan definisi kota yang menjadi pusat penting dalam mengatur pengorganisasian ekonomi global seperti New York, London, dan Tokyo. Apalagi, pemerintah tengah memfokuskan Jakarta sebagai pusat ekonomi sementara pemerintahan akan berada di Penajam Paser Utara, provinsi Kalimantan Timur.
Kota global pada umumnya bertumpu pada beberapa aspek ekonomi seperti sektor jasa, keuangan manajemen dan hukum.
Kota global juga bisa berarti kota penyelenggara kegiatan internasional di bidang perdagangan, investasi, bisnis, pariwisata, kebudayaan, dan pendidikan. Kota ini juga menjadi pusat produksi produk strategis internasional menciptakan nilai ekonomi yang besar bagi warga dan daerah sekitar.
Menurut Senior Planner IAP, Hendricus Andy Simarmata, agar bisa menjadi kota global, kota itu juga harus berbudaya, bisa menjadi tempat yang nyaman untuk tinggal, inklusif, dan bisa mengakomodasi banyak kepentingan warga yang tinggal di dalamnya.
Oxford Economics pada 2024 meluncurkan data Global Cities Index yang menyebutkan Jakarta berada pada peringkat 284.
"Nilai indeks Jakarta tergolong rendah, apalagi terkait quality of life dan environment," tegas Andy.
Agar bisa memenuhi kriteria sebagai kota global, Jakarta harus melewati dua tahapan yang menjadi satu kesatuan. Andy bilang, hal tersebut adalah Dietary, Diplomasi dan Institusionalisasi.
"Dietary program bertujuan membagi peran Jakarta dengan Nusantara yang ada di Penajam, kemudian ruang industri digeser ke kota sekitarnya, untuk pendidikan tinggi perannya ada di Serpong dan Depok. Dan yang tak kalah penting adalah meningkatkan dan melakukan koneksi tranportasi publik dan mendorong meminimalis pengunaan mobil,"paparnya.
Andy juga memberikan program ini dengan membangun sewerage system dan pengurangan pencemaran udara, program affordable housing dan infrastruktur yang berkualitas, memperluas ruang terbuka hijau dan regenarasi taman, lalu mengurangi penggunaan air tanah dan memperluas jaringan air pipa PDAM hingga perbaikan kampung dari hulu ke hilir.
Terkait program diplomasi, sebuah kota harus aktif dalam komunitas global, membuat event international dengan peningkatan fasilitas standar internasional juga. Kemudian melakukan program sister city dan terus melakukan branding Jakarta sebagai kota terbuka dan berbudaya.
Sementara program instusionalisasi, pemerintah harus menurunkan filosofi kota global ini ke dalam aturan ruang dan kebijakan pembangunan. Dan juga melibatkan dunia usaha, dunia pendidikan dan penelitian. Kemudian meningkatkan daya saing budaya dam industri kreatif global dan juga terus melakukan sosialisasi melalui beragam media dan pelibatan anak muda sebagai ambassador kota global.
Di tempat yang sama, Staf Khusus Gubernur Bidang Pembangunan dan Tata Kota DKI Jakarta Nirwono Joga mengatakan, untuk menjadi kota global, ada 3 isu penting yang menjadi fokus pemerintah provinsi.
"Saat ini ada tiga isu penting di Jakarta yaitu masalah banjir, kemacetan lalu lintas dan panas ekstrim. Nah, program yang kita lakukan dalam kepemimpinan gubernur saat ini fokus pada masalah tersebut," jelasnya.
Acara tersebut juga mengukuhkan Meyriana Kesuma sebagai ketua IAP Jakarta untuk periode 2025 -2028. Selain itu Kongres Daerah IAP Jakarta juga menggelar talkshow dengan tema Jakarta 500: Planning the Global Future, terkait usia Jakarta yang akan memasuki 500 tahun pada 2027 mendatang.
Meyriana Kesuma merupakan praktisi dan pengajar di program studi Perencanaan Wilayah dan Kota - Real Estate Universitas Tarumanegara, dan telah lama melintang sebagai perencana kota di Indonesia. Meyriana merupakan wanita pertama yang dipercaya menjadi ketua asosiasi profesi perencana kota terbesar di Jakarta.
(zlf/zlf)











































