Trump Mau Robohkan 4 Gedung Pemerintahan Cuma gegara Tak Suka Desainnya

Trump Mau Robohkan 4 Gedung Pemerintahan Cuma gegara Tak Suka Desainnya

ilham fikriansyah - detikProperti
Jumat, 12 Des 2025 15:59 WIB
Trump Mau Robohkan 4 Gedung Pemerintahan Cuma gegara Tak Suka Desainnya
Presiden AS Donald Trump. Foto: Getty Images via AFP/DAN MULLAN
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali membuat gebrakan heboh. Dia berencana merobohkan empat gedung pemerintahan AS hanya karena tidak suka dengan desain arsitekturnya.

Dilansir situs CNN, Jumat (12/12/2025), keempat bangunan tersebut adalah Gedung Federal Robert C. Weaver (Kantor Pusat Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan), Gedung Federal Wilbur J. Cohen, Gedung General Services Administration (GSA), dan Gedung Liberty Loan. Semua gedung itu terletak di Washington D.C.

Alasan Donald Trump ingin merobohkan Gedung Robert C. Weaver karena tidak suka dengan desain bangunannya. Perlu diketahui, gedung yang masuk dalam daftar tempat bersejarah nasional AS itu mengusung arsitektur brutalis dari 1960-an yang tidak disukai Trump.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang mewajibkan semua gedung federal AS untuk menerapkan arsitektur klasik, khususnya bagi gedung yang bergaya modernis dan brutalis.

Perintah itu turut berdampak pada Gedung Federal Wilbur J. Cohen yang menampilkan mural dan patung dari era New Deal pada 1930-an. Hal sama juga berdampak pada Gedung Pusat GSA yang juga mengusung era New Deal.

ADVERTISEMENT

Gedung Liberty Loan juga masuk dalam daftar yang akan dirombak oleh Donald Trump. Padahal, gedung kantor ini termasuk salah satu bangunan bersejarah di Washington D.C. yang dibangun pada 1919.

Rencana Donald Trump untuk merobohkan empat gedung kantor tersebut mendapat kecaman, salah satunya dari mantan pejabat senior GSA, Mydelle "Mina" Wright. Ia menyebut Trump merobohkan gedung tersebut secara sepihak tanpa berkoordinasi dulu dengan GSA, sebuah lembaga yang bertugas memelihara gedung-gedung pemerintahan AS.

"Untuk pertama kalinya sepengetahuan saya, seorang presiden secara pribadi terlibat dalam memfasilitasi upaya untuk menghindari kewajiban lembaga terhadap bangunan-bangunan yang merupakan warisan nasional kita, dan siapa di lembaga tersebut yang akan mengatakan 'Tidak' kepadanya," kata Wright.

"Presiden mengabaikan kerangka kerja dengan memperlakukan gedung federal layaknya properti pribadinya," ujarnya.

Sejak kembali menjabat sebagai presiden, Donald Trump telah mengeluarkan kebijakan nyeleneh dan kontroversi, seperti mengubah Taman Mawar di Gedung Putih yang ditutup dengan beton serta mendekorasi Ruang Oval dengan fitur berlapis emas.

Donald Trump berencana untuk mengecat ulang Gedung Kantor Eisenhower, yakni gedung federal yang luas dan berornamen klasik yang terletak di sebelah Gedung Putih. Awalnya gedung federal itu berwarna abu-abu, tapi rencananya akan dicat ulang menjadi putih karena abu-abu dinilai identik dengan batu nisan.

Terbaru, Donald Trump tengah membongkar sisi timur Gedung Putih untuk dibangun ballroom yang besar dan megah. Kabarnya, pemerintah AS harus merogoh kocek hingga US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,9 triliun (kurs Rp 16.643) demi membangun ballroom yang menampung 900 orang.

(ilf/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads