Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) mengungkapkan dirinya siap menerima kritik dan masukan dari pengembang. Hal itu supaya sektor perumahan bisa lebih baik lagi.

Dalam agenda Rakernas Realestat Indonesia (REI) 2025, Ara mengatakan ia sering mendapat keluhan dan masukan dari pengembang. Salah satunya terkait kebijakan PPN ditanggung pemerintah 100 persen yang diharapkan sampai akhir tahun 2025, tapi akhirnya kebijakan itu diperpanjang hingga akhir 2026.

Maka dari itu, jika ada yang ingin dikeluhkan atau masukan untuk program perumahan, bisa kasih masukan ke dirinya maupun Kementerian PKP.

"Tolong kasih masukan sama saya. Mana bagian yang saya kurang cepat, kurang adil, kurang berani. Kasih tahu saja. Yang kurang gebrakannya,kasih tahu saja," katanya dalam Rakernas REI 2025 di Mercure Convention Center, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (4/12/2025).

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum DPP REI Joko Suranto mengungkapkan terkait perizinan pembangunan perumahan, ada sembilan kementerian terkait agar bisa berjalan dengan lancar. Ini belum lagi ditambah dengan lembaga keuangan maupun pembiayaan. Hal ini membuat perizinan semakin lama dan mahal.

Joko juga mengungkapkan, akibat dari tumpang tindih untuk mendapatkan perizinan itu membuat 314 proyek perumahan dengan total nilai Rp 34,7 triliun terkendala.

"Ini belum sempat ditanganin. Semoga nantinya permasalahan yang menghambat investasi ini,mandek, bisa segera terbuka dan kita mengharapkan support.Kita doakan Pak Menteri bisa membantu meneruskan ini dengan baik," paparnya.

Terkait SLIK OJK, ada sekitar 6.260 calon konsumen dari 29 DPD REI yang masih terkendala untuk membeli rumah.