Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Joko Suranto mengungkapkan sederet permasalahan di sektor perumahan, beberapa di antaranya adalah perizinan hingga SLIK OJK. Hal itu disampaikan dalam agenda Rakernas REI 2025 di Mercure Convention Center, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (4/12/2025).
Dalam agenda itu, Joko mengungkapkan terkait perizinan pembangunan perumahan, ada sembilan kementerian terkait agar bisa berjalan dengan lancar. Ini belum lagi ditambah dengan lembaga keuangan maupun pembiayaan. Hal ini membuat perizinan semakin lama dan mahal.
Untuk itu, ia berharap ke depan, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bisa mengharmonisasikan perizinan terkait perumahan agar semakin cepat terbit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mampu mengharmonisasi perizinan-perizinan yang ada sehingga perizinan yang terkait dengan ini, properti ini bisa lebih cepat, lebih baik sehingga kontribusi properti semakin lebih hebat lagi," tuturnya dalam acara tersebut, di depan Menteri PKP Maruarar Sirait (Ara).
Joko juga mengungkapkan, akibat dari tumpang tindih perizinan itu membuat 314 proyek perumahan dengan total nilai Rp 34,7 triliun terkendala.
"Ini belum sempat ditanganin. Semoga nantinya permasalahan yang menghambat investasi ini, mandek, bisa segera terbuka dan kita mengharapkan support. Kita doakan Pak Menteri bisa membantu meneruskan ini dengan baik," paparnya.
Terkait SLIK OJK, ada sekitar 6.260 calon konsumen dari laporan 29 DPD REI. Di sisi lain, Joko mengaku malu karena dulu sempat yang paling lantang meminta bantuan Kementerian PKP terkait SLIK OJK tapi cukup sulit memberikan data calon konsumen yang terkendala.
"Harapan kami tolong SLIK-SLIK yang bermasalah diadministrasikan dan nantinya bisa dikirimkan kepada DPP Real Estate Indonesia," katanya kepada anggota DPD REI.
Sebagai informasi, sepanjang 2025 ini REI sudah merealisasikan rumah subsidi sebanyak 95.641 unit dari total nasional 228.034 unit. Sementara untuk rumah komersial, REI menyumbang 10.374 unit dari total nasional 17.648 unit.
Lalu untuk KUR Perumahan, sebanyak 401 perusahaan anggota REI sudah mengajukan dan 49 perusahaan sudah direalisasikan dengan total nilai Rp 240,9 miliar.
Dalam acara tersebut turut hadir Dirjen Perumahan Perkotaan Kementerian PKP Sri Haryati, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, hingga Bos Lippo Group James Riady.
(abr/das)










































