Inovasi di bidang properti tidak ada habisnya. Terbaru, seorang pria di Amerika Serikat menemukan formula untuk membuat cat eksterior rumah berubah warna tergantung pada musim.
Sudah jadi rahasia umum kalau cat berwarna terang dapat memantulkan panas sehingga cocok untuk membuat rumah terasa adem saat musim panas. Sementara itu, cat berwarna gelap menyerap panas sehingga cocok agar rumah terasa hangat saat musim dingin.
Tapi nggak mungkin kan kalau setiap musim mengecat ulang rumah?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini yang menjadi dasar Joe Doucet, desainer sekaligus penemu, untuk mencari formula yang pas agar tidak perlu mengecat ulang rumah setiap musim.
Dalam wawancara dengan CNN pada Juni 2025, Doucet bercerita memulai eksperimennya dengan membuat rumah kecil cetak 3D dengan insulasi yang sama tapi warna yang berbeda. Setelah penelitian selama setahun, ia menemukan bahwa suhu di dalam rumah model hitam rata-rata 7 derajat Fahrenheit lebih hangat dari pada rumah model putih. Di musim panas, rumah model putih 12 derajat Faherenheit lebih dingin dibandingkan rumah model hitam.
"Jawabannya bukan 'haruskah saya cat hitam atau putih?'. Jawabannya harusnya cat warna hitam di musim dingin dan putih di musim panas. Sebenarnya tidak mungkin mengecat rumah dua kali setahun. Saya mulai berpikir, 'Pasti ada cara lain untuk melakukannya, kan?'" katanya, dikutip dari CNN.
Inovasinya ini terinspirasi dari masa kecilnya terhadap mood rings, sebuah cincin yang batunya bisa berubah warna tergantung dari kehangatan jari pemakai. Proses ini disebut respons termokromik yang mengacu pada bagaimana rantai kristal cair bereaksi terhadap suhu atmosfer. Dalam cincin itu, kristal cair ini terkandung di dalam "batu permata", yang menyebabkan warnanya berubah.
Doucet mengembangkan sejenis pigmen termokromik yang mengandung kristal dan mulai bereksperimen dengan sekaleng cat rumah biasa dan berbagai aditif. Hasilnya adalah zat yang dapat berubah warna dengan menyerap sinar ultraviolet (yang menghasilkan panas) di atas suhu tertentu.
Walau demikian, Doucet menemukan kalau catnya itu lama-lama terdegrasi di bawah sinar matahari.
Ia kemudian bereksperimen lagi selama setahun. Akhirnya Doucet menemukan kunci agar cat tidak 'luntur' di bawah sinar matahari, yaitu dengan bantuan cat pelindung.
Cat ciptaannya ini akan tampak abu-abu sangat gelap jika berada di bawah suhu 77 derajat Fahrenheit (25 derajat Celcius) dan semakin lama semakin terang seiring dengan kenaikan suhu. Doucet pun segera mengajukan permohonan paten untuk teknologi tersebut.
Di sisi lain, Doucet berkata cat ini tidak hanya berubah warna dari hitam ke putih saja, ke depan cat itu bisa berubah sesuai warna yang diinginkan pemilik rumah. Dengan teknologi yang dikembangkannya ini, kira-kira kapan masyarakat bisa membelinya?
"Lima sampai 10 tahun," kata Doucet.
Ia berharap bisa menemukan rekan kerja, seperti perusahaan cat atau perusahaan kimia, yang bisa membawa inovasinya ini dijual ke pasar. Ia optimistis cat ciptaannya punya pasar yang besar karena bisa dipakai untuk rumah maupun bangunan lainnya.
Di sisi lain, ia mengakui catnya ini tidak akan efektif di wilayah yang iklimnya selalu panas atau selalu dingin. Cat ini dianggap cocok di wilayah dengan iklim sedang, seperti Amerika Utara, Eropa, dan Asia.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(abr/ilf)











































