Trump Organization bersama dengan mitra pembangunan Timur Tengah, Dar Al Arkan, mengumumkan proyek hotel terbarunya di Maladewa yang menghadirkan model investasi properti berbasis token digital. Proyek ini diklaim menggabungkan dua sumber kekayaan keluarga Trump yang paling sukses, yaitu perdagangan mata uang kripto dan pengembangan real estate.
Dilansir dari New York Times, Rabu (19/11/2025), mitra utama Trump dalam proyek Maladewa adalah Dar Global, perusahaan yang berbasis di Dubai dan mayoritas sahamnya dimiliki Dar Al Arkan, salah satu pengembang real estate swasta terbesar di Arab Saudi. Kesepakatan kerja sama proyek ini diumumkan pada Senin (17/11/2025) dan akan memberikan lisensi nama Trump untuk hotel mewah di Maladewa ini.
Hotel ini akan terdiri dari 80 vila ultra mewah yang dibangun di tepi laut. Untuk mencapainya, diperlukan perjalanan perahu cepat selama 25 menit dari Malé, Ibukota negara kepulauan di Samudera Hindia.
Proyek yang akan dilaksanakan ini, memperkenalkan struktur pendanaan yang inovatif dan memungkinkan kelompok investor yang lebih luas untuk berpartisipasi. Berbeda dengan proyek bermerek Trump lainnya, proyek ini menggunakan model baru berupa tokenisasi real estate, yang mana investor dapat membeli sebagian kepemilikan properti melalui token digital di platform blockchain. Strategi ini tidak hanya memungkinkan pengembang menanggung kredit lebih ringan melalui pinjaman bank, tapi juga dapat menarik investor internasional yang ingin berpartisipasi tanpa menggunakan identitasnya.
Pengumuman proyek ini bertepatan dengan persiapan Presiden Trump untuk menjamu Putra Mahkota Mohammed bin Salman, penguasa de facto Arab Saudi, di Washington. Sejak kembalinya Trump menjabat, keluarga dan bisnis terkait telah meluncurkan berbagai proyek internasional senilai miliaran dolar.
Proyek Maladewa merupakan salah satu dari setidaknya delapan proyek Trump Organization yang digarap bersama Dar Global, sementara proyek lain direncanakan di Oman, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi.
Secara terpisah, Trump Organization juga sedang membuat kesepakatan dengan pemerintah Saudi untuk membentuk kemitraan tambahan. Menurut laporan New York Times, Dar Global telah memanfaatkan kemitraan ini untuk ekspansi global, termasuk membuka kantor pertamanya di Amerika Serikat di Trump Tower, New York.
Dalam mayoritas kesepakatan, Trump Organization menjual lisensi mereknya dan menerima bayaran jutaan dolar, beserta sebagian keuntungan dari penjualan unit properti. Bisnis keluarga Trump jarang menginvestasikan uang sendiri dalam pembangunan, melainkan mengandalkan kekuatan merek untuk menaikkan nilai proyek. Formulir pengungkapan keuangan terbaru menunjukkan keluarga Trump menerima lebih dari $20 juta atau setara Rp 335 miliar (kurs Rp 16.760) dari kesepakatan Dar Al Arkan tahun lalu.
Wakil Presiden Eksekutif Trump Organization, Eric Trump juga mempromosikan konsep token digital sebagai peluang bagi pendukung global untuk memiliki bagian dalam proyek keluarga Trump. Dalam wawancara dengan CoinDesk, ia menyebutkan bahwa ratusan juta orang di seluruh dunia tertarik untuk ikut serta dalam proyek-proyek mereka, baik karena loyalitas terhadap keluarga Trump maupun ketertarikan pada kemewahan dan inovasi yang ditawarkan.
"Kami memiliki ratusan dan mungkin miliaran orang yang mencintai keluarga kami di seluruh dunia dan mencintai apa yang kami perjuangkan sebagai sebuah merek," kata Eric, dikutip melalui New York Times, Selasa (18/11/2025).
Proyek ini diproyeksikan tidak hanya memperkaya portofolio properti Trump Organization, tetapi juga menghadirkan standar baru kemewahan dan inovasi investasi di kawasan Maladewa sekaligus memperkuat daya tarik properti mewah bagi investor global.
"Perkembangan ini tidak hanya akan mendefinisikan ulang kemewahan di kawasan ini, tetapi juga menetapkan tolok ukur baru untuk inovasi dalam investasi real estat melalui tokenisasi," ujarnya dalam pengumuman rencana proyek, dikutip dari New York Times, Selasa (18/11/2025) .
(das/das)