Terpidana mati sekaligus ratu properti Vietnam, Truong My Lan, kembali menjadi sorotan publik setelah melakukan manuver mengejutkan dari balik jeruji besi. Meski divonis hukuman mati akibat kasus korupsi raksasa, My Lan masih sempat mengajukan satu permintaan penting kepada pemerintah Vietnam yakni melanjutkan pembangunan gedung pencakar langit IFC One Saigon Building.
IFC One Saigon merupakan proyek ambisius milik perusahaan Van Thinh Phat yang dipimpin My Lan. Proyek gedung 41 lantai itu sudah lama mandek sejak sang pemilik masuk penjara. Namun dokumen resmi yang disampaikan Departemen Konstruksi Ho Chi Minh City kepada media lokal mengonfirmasi bahwa My Lan, dari balik sel, meminta pembangunan gedung itu kembali diteruskan.
Departemen Konstruksi melaporkan bahwa IFC One Saigon berlokasi di 34 Ton Duc Thang (Saigon Ward). Proyek ini dimulai pada 12 Agustus 2008 setelah mendapatkan izin dari otoritas setempat untuk perusahaan patungan, salah satunya Saigon M&C sebagai investor. Namun setelah berjalan beberapa waktu, proyek itu mengalami macet dan berhenti dalam waktu panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya bernama Saigon M&C Tower, proyek dengan total investasi sekitar US$ 256 juta itu dibangun di atas lahan seluas 6.672 mΒ². Rencana awalnya begitu ambisius yakni terdiri dari 42 lantai, 5 basement, tinggi sekitar 185 meter, dan ditargetkan rampung hanya dalam satu tahun, yakni pada 2009. Jika selesai tepat waktu, gedung ini bahkan digadang menjadi bangunan tertinggi ketiga di Ho Chi Minh City.
Namun kenyataan berkata lain. Setelah konstruksi kasar mencapai sekitar 80%, pembangunan berhenti total pada 2012 dan gedung mangkrak selama bertahun-tahun. Bangunan itu kemudian disita untuk melunasi utang.
Harapan baru sempat muncul pada 2021 ketika Viva Land Investment and Development Joint Stock Company diperkenalkan sebagai pengembang baru. Perusahaan itu sebenarnya masih berada dalam ekosistem Van Thinh Phat Group.
Proyek ini kemudian berganti nama menjadi IFC One Saigon. Pada Agustus 2022, tanda-tanda kelanjutan pembangunan tampak, terutama dengan dimulainya penggantian fasad kaca demi keamanan dan estetika kota. Namun interiornya belum tersentuh karena proyek menunggu keputusan Inspektorat Pemerintah.
Kebangkitan proyek ini kembali terhenti setelah Truong My Lan terseret kasus korupsi senilai lebih dari Rp 400 triliun. Vonis mati yang dijatuhkan kepadanya membuat proyek itu kembali mangkrak.
Meski demikian, dari dalam sel, My Lan tetap mengajukan permohonan agar proyek pencakar langit itu dilanjutkan. Komite Rakyat Kota Ho Chi Minh menerbitkan Dokumen No. 8470/VP-DT tertanggal 15 Oktober 2025 dan Formulir Pengalihan No. 2998/PC-VP tertanggal 10 Oktober 2025, yang mengalihkan permohonan investasi lanjutan serta penyelesaian pembangunan IFC One Saigon dari Truong My Lan kepada Departemen Konstruksi, Departemen Keuangan, dan Komite Rakyat Distrik Saigon.
Meski masa depan IFC One Saigon masih menggantung, satu hal jelas: bahkan dari balik sel dan menunggu eksekusi, Truong My Lan masih berusaha memainkan langkah terakhirnya dalam dunia properti Vietnam.
Perjalanan Karir Truong My Lan
Truong My Lan, yang juga dikenal dengan nama Truong Moi merupakan pengusaha sukses keturunan China-Vietnam. Dio berasal dari salah satu keluarga terkaya di Vietnam. Suaminya, Eric Chu Nap-Kee adalah seorang pengusaha di Hong Kong yang juga aktif di sektor properti.
Menilik perjalanan karier Lan, awalnya Van Thinh Phat (VTP) beroperasi pada bidang perdagangan dan restoran serta usaha perhotelan sejak didirikan pada tahun 1992. Lalu, perusahaan tersebut berkembang menjadi Van Thinh Phat Group, yang beroperasi di bisnis properti dengan banyak restoran, hotel, gedung perkantoran, dan gedung apartemen.
Pada tahun 2007, VTP Group memperluas arah investasinya ke bidang real estat melalui pendirian dua badan hukum, Perusahaan Saham Gabungan Investasi An Dong dan Perusahaan Saham Gabungan Grup Investasi Van Thinh Phat.
Ibu Lan memiliki saham di Perusahaan Saham Gabungan Time Square Investment, dengan modal dasar sebesar 2.100 miliar dong, yang dimiliki oleh suaminya Lan dan Perusahaan Saham Gabungan Saigon Peninsula Group dengan modal terdaftar sebesar 18.000 miliar dong. Van Thinh Phat memiliki dua proyek properti besar, yakni An Dong Commercial Hotel - Windsor Plaza Hotel, lalu gedung apartemen mewah Sherwood Residence.
Selain kedua proyek tersebut, Van Thinh Phat juga mempunyai serangkaian proyek besar lainnya seperti kawasan perumahan Bonneville Land, kawasan perumahan mewah Sterling Residence, kompleks apartemen mewah Lambert Residence, Thuan Kieu Plaza, restoran kopi Central Nguyen Hue, restoran Huu Nghi, dan restoran Duc Bao, yang seluruhnya terletak di pusat Distrik 1, Kota Ho Chi Minh.
Truong My Lan memang dikenal sebagai ratu dari proyek properti besar di Kota Ho Chi Minh. Proyeknya berada di banyak lokasi utama pada perkotaan seperti di Saigon, Times Square, Gedung Perkantoran VTP, Hotel Duxton, Union Square.
Lebih dari itu, Truong My Lan pernah membuat publik terkejut setelah membeli menara Thuan Kieu Plaza seluas 10.000 m2 yang terletak di tengah Distrik 5 yang merupakan kawasan komersial tersibuk di kota Ho Chi Minh.
Diketahui, Van Thinh Phat Group terdiri dari ribuan perusahaan, termasuk lembaga keuangan, seperti Saigon Commercial Bank (SCB), Tan Viet Securities Company, Vinh Phu Financial Investment Joint Stock Company. SCB dianggap sebagai organisasi utama yang menyediakan modal untuk bisnis di ekosistem Van Thinh Phat.
Atas kesuksesan Lan, ia sempat masuk ke jajaran pengusaha wanita paling inspiratif di Vietnam. Berdasarkan Vietnam Investment Review, Truong My Lan masuk ke dalam daftar wanita paling inspiratif di Vietnam versi Forbes Vietnam pada 2017.
(das/das)











































