Kebutuhan hunian massal bagi generasi muda kian mendesak. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menilai perlunya pendekatan baru dalam penyediaan perumahan, terutama yang mengedepankan inovasi dan keterjangkauan di tengah dinamika kebutuhan tempat tinggal di Indonesia.
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Kealumnian ITS, Agus Muhamad Hatta, mengatakan bahwa jumlah anak muda yang membutuhkan hunian terus meningkat dari tahun ke tahun. Kondisi ini menuntut adanya langkah baru dalam merancang sistem pengadaan hunian massal agar lebih adaptif terhadap kebutuhan generasi mendatang.
"Ke depannya akan semakin banyak generasi muda yang membutuhkan tempat tinggal. Karena itu perlu pendekatan baru dalam pengadaan hunian massal yang inovatif dengan harga yang lebih terjangkau," ujar Agus dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus menekankan bahwa isu ini bukan hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga dunia usaha dan perguruan tinggi. Menurutnya, kolaborasi multipihak sangat diperlukan untuk menciptakan model hunian yang fungsional, berkelanjutan, serta memungkinkan untuk diproduksi dalam skala besar.
Dalam forum diskusi yang diadakan di kampus ITS, mahasiswa dari berbagai disiplin mulai dari teknik, arsitektur, hingga bisnis diajak memahami tantangan sektor perumahan masa kini. Mereka mendapatkan pemaparan mengenai pentingnya inovasi desain, efisiensi biaya, serta pemanfaatan teknologi untuk menekan harga hunian tanpa mengurangi aspek keselamatan dan kenyamanan.
Perubahan pola hidup masyarakat yang semakin digital juga disebut membuka peluang untuk merumuskan konsep hunian yang lebih cerdas dan terintegrasi dengan energi hijau serta sistem pembangunan yang ramah lingkungan.
Dalam kegiatan yang sama, hadir perwakilan dari sektor industri perumahan, salah satunya PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Meski fokus acara berada pada isu penyediaan hunian terjangkau, BTN turut memperkenalkan ajang BTN Housingpreneur 2025, yang menjadi wadah bagi mahasiswa, arsitek, hingga pengembang untuk mengajukan ide hunian inovatif.
"Melalui Roadshow BTN Housingpreneur 2025 kali ini, kami ingin membuka jalan bagi masyarakat Surabaya untuk melahirkan inovasi di sektor hunian. Ajang ini bukan hanya kompetisi, tetapi menjadi pintu ke jejaring ekosistem perumahan yang mempertemukan ide, industri, dan peluang pasar properti di Indonesia," kata Corporate Secretary BTN Ramon Armando.
Kompetisi tahunan itu mengangkat tema "Housing for Nation: Smart, Green, Inclusive" dan menawarkan total hadiah Rp 1,5 miliar. BTN menyebut inisiatif tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap ekosistem perumahan nasional dan upaya merangsang lahirnya konsep hunian masa depan yang berbasis teknologi dan berkelanjutan.
Setelah Surabaya, roadshow BTN Housingpreneur 2025 akan berlanjut ke Universitas Sumatera Utara, Medan (20 November 2025) dan Universitas Hasanuddin, Makassar (4 Desember 2025).Masyarakat yang ingin berpartisipasi dapat mendaftar melalui situs resmi btnhousingpreneur.com atau akun Instagram @btnhousingpreneur hingga 15 Desember 2025.
(das/das)










































