Keberadaan kota mati sering kali ditemukan di berbagai negara. Namun, kota mati tak selamanya mati karena ada yang mulai dihidupkan kembali dengan berbagai kegiatan.
Salah satu kota mati yang dihidupkan kembali adalah Farina di Australia Selatan atau sekitar 600 kilometer sebelah utara dari Adelaide. Pada 1880-an, Farina pernah menjadi kota yang ramai karena menjadi stasiun kereta api utama dari Port Augusta yang kala itu merupakan pusat pertambangan dan jalur transportasi ternak dan barang dari wilayah pedalaman di Australia atau outback.
Dilansir dari situs Farina Restoration Group, Farina didirikan pada 1870-an dan pada 1880-an rencana pembangunan kota ini pun disusun. Farina menjadi kota dengan stasiun kereta api utama dari Port Augusta pada Mei 1882-1884 ketika jalur tersebut diperpanjang pertama kali hingga Marree dan kemudian Alice Springs.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Stasiun kereta api di Farina Foto: via farinarestoration.com | 
Farina pun berkembang pesat dan penduduknya sangat beragam, mulai dari suku Aborigin, masyarakat Eropa, China, serta Afghanistan. Selama beberapa tahun, curah hujan di Farina cukup bagus sehingga banyak perkebunan dan pertanian yang tumbuh subur.
Saat mengalami puncak kejayaan, kota tersebut memiliki dua hotel, kantor pos, gereja, toko gandum, toko roti, sekolah, dan lainnya. Populasi penduduknya mencapai 600 jiwa sebelum akhirnya tambang perak dan tembaga tutup pada 1927.
Tak lama berselang, iklim normal Farina datang kembali yang membuatnya mengalami kekeringan dan badai pasir sehingga mau tidak mau para penduduk mulai meninggalkan kota tersebut dan jadi terbengkalai.
Menurut laporan ABC News, Farina benar-benar ditinggalkan seluruh penduduknya pada 1967 karena kekeringan dan berubahnya jalur kereta api Ghan yang asli. Beberapa dekade kemudian, kota ini mulai dibangun kembali.
Pada 2008, Tom Harding mendirikan proyek restorasi Farina berupa Farina Restoration Group. Para relawan Farina Restoration Group setiap tahunnya bekerja untuk merestorasi bangunan yang ada di sana, termasuk hotel, kantor pos, serta kantor polisi.
Ditambah lagi, di sana ada sebuah toko roti bawah tanah terkenal yang berhasil direstorasi sehingga menjadi magnet bagi wisatawan untuk datang ke Farina untuk periode waktu tertentu. Para wisatawan juga bisa berkemah di Farina sepanjang tahun.
Kini, Farina tidak benar-benar jadi kota mati melainkan area yang sarat akan sejarah.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(abr/das)











































            