Kabar duka datang dari perusahaan properti PT Alam Sutera Realty. The Ning King, pendiri Argo Manunggal Group yang merupakan pengendali utama saham PT Alam Sutera Realty Tbk, meninggal dunia.
PT Alam Sutera Realty Tbk melalui media sosial resminya mengumumkan berita duka tersebut.
"Turut Berduka Cita Atas Berpulangnya ke Rumah Bapa Di Surga Bapak The Ning King," tertulis dalam akun Instagram @alam_sutera_realty, dikutip Minggu (2/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak manajemen PT Alam Sutera Realty Tbk juga sudah mengonfirmasi informasi tersebut.
"Dengan duka yang mendalam, kami menyampaikan kabar bahwa Bapak The Ning King, pendiri Argo Manunggal Group, telah berpulang ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa," bunyi pesan singkat yang diterima detikProperti.
The Ning King merupakan pendiri Argo Manunggal Group. Ia memulai kiprahnya di industri tekstil dan berkembang menjadi salah satu grup tekstil terbesar di Indonesia. Kelompok usaha terdiversifikasi di Indonesia, yang mencakup berbagai sektor industri, termasuk properti. Saat ini, Argo Manunggal Group tercatat memiliki saham mayoritas PT Alam Sutera Realty Tbk.
"Segenap keluarga besar Alam Sutera Group mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas kepergian Bapak The Ning King. Kami mengenang beliau sebagai sosok visioner dan inspiratif. Semoga almarhum diterima di sisi Tuhan YME dan damai kasih Kristus menyertai keluarga yang ditinggalkan. Amin," tambahnya.
Dilansir dari situs resmi Argo Manunggal Group, The Ning King mengawali bisnis di bidang perdagangan tekstil pada 1949. Lalu, ia mendirikan pabrik pertamanya, sebuah perusahaan tekstil di Salatiga, Jawa Tengah pada 1961.
Di bawah kepemimpinannya, Argo Manunggal Group berkembang dan berdiversifikasi ke bidang-bidang bisnis baru, termasuk properti. Pada 1994, Argo Manunggal Group memperoleh hak pengembangan untuk area yang luas di Serpong dan mendirikan PT. Alam Sutera. Perusahaan itu meluncurkan Alam Sutera Township.
Berdasarkan situs resminya, Alam Sutera merupakan pengembang properti terpadu di Indonesia. Pengelolaan kawasan ini berfokus pada pengembangan dan pengelolaan kawasan hunian, kawasan komersial, kawasan industri, pusat perbelanjaan, pusat rekreasi, dan perhotelan.
(dhw/abr)











































