Presiden Prabowo Subianto menaikkan kuota Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau program bedah rumah tidak layak huni untuk tahun depan. Semula kuota BSPS sebesar 45 ribu akan ditingkatkan menjadi 400 ribu unit.
Dilansir dari detikNews, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Selasa (28/10). Ara mendapatkan sejumlah arahan dari Prabowo dalam pertemuan itu.
Ara menyebutkan ada 26,9 juta rumah tidak layak huni yang dimiliki oleh masyarakat. Untuk tahun ini, pemerintah disebut akan membantu merenovasi 45 ribu rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun depan, Bapak Presiden meningkatkan besar sekali, jadi dari 45 ribu tahun ini, tahun depan menjadi 400 ribu. Dan itu sudah mendapatkan dukungan dari DPR. Jadi ini program yang sangat prorakyat sekali," kata Ara setelah menemui Prabowo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Di sisi lain, arahan Prabowo, kata Ara, adalah menjalankan kebijakan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) untuk rumah subsidi. Dia mengatakan bunga rumah subsidi tetap 5 persen sehingga tidak ada kenaikan.
"Kemudian, juga PBG-nya, persetujuan bangunan gedung, dulu namanya IMB, sekarang namanya PBG, itu juga sudah gratis, itu berjalan, dan dimonitor, dibantu oleh Bapak Mendagri. Jadi para bupati/wali kota juga menjalankan itu, dan sudah dijalankan itu," sebut Ara.
Selain itu, Ara melaporkan capaian kementeriannya dan program rumah subsidi kepada Prabowo. Ia menyampaikan besaran serapan anggaran kementerian dan kuota rumah subsidi.
"Yang pertama, kami laporkan bahwa serapan anggaran di tempat kami sampai hari ini sudah 70 persen," katanya.
"Yang kedua, kami sampaikan rumah subsidi juga dari kuotanya 350 ribu juga terserap cukup banyak, per hari ini sekitar 205 ribu," tambahnya.
Proyek rumah subsidi dan renovasi rumah dinilai akan menggerakkan ekonomi. Sebab, menurutnya program ini akan menyerap pekerja hingga konsumsi makan pekerja.
"Kemudian rumah subsidi juga proyeknya, pasti itu ada truk yang membawa barang dari toko material. Karena tidak mungkin tiba-tiba datang, toko material juga berisi barang industri, ada semen, ada pasir, ada kaca, ada keramik, ada cat, ada segala macam. Itu menggerakkan ekonomi," imbuhnya.
Artikel ini sudah tayang di detikNews.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/dhw)











































