Kota Tanpa Matahari! Kisah Kowloon, Permukiman Paling Padat dan Gelap di Dunia

Kota Tanpa Matahari! Kisah Kowloon, Permukiman Paling Padat dan Gelap di Dunia

ilham fikriansyah - detikProperti
Kamis, 16 Okt 2025 08:49 WIB
Kowloon Walled City
Penampakan Kowloon Walled City, Hong Kong. Foto: CNN
Jakarta -

Ada banyak sekali permukiman padat penduduk di dunia, salah satunya yang populer adalah Kowloon Walled City. Saking padatnya, banyak rumah penduduk yang tak terpapar sinar matahari.

Dilansir CNN, masyarakat setempat menyebut Kowloon Walled sebagai 'sisi gelap kota' atau City of Darkness. Bagaimana tidak, di atas lahan seluas 2,7 hektare terdapat 500 bangunan bertingkat yang dihuni oleh 35.000 jiwa.

Tempat tinggal warga Kowloon Walled terdiri dari rumah-rumah kecil yang luasnya hanya 4 meter persegi. Rumah tersebut bertumpuk tak beraturan, ada yang tingginya 5 lantai, bahkan ada yang lebih dari 10 lantai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya rumah penduduk yang berantakan, di dalam kawasan ini juga tak beraturan. Kabel listrik dibiarkan menjuntai, pipa saluran air di mana-mana, dan banyak sekali tangga berliku yang menghubungkan satu blok dengan blok lainnya.

Penghuni yang tinggal di lantai atas masih bisa menghirup udara dan terpapar sinar matahari. Namun lain halnya warga yang tinggal di lantai dasar, mereka tak bisa merasakan udara segar karena rumahnya tertutup bangunan.

ADVERTISEMENT

Padatnya rumah-rumah penduduk di Kowloon membuat matahari tak pernah muncul. Lampu terus menyala selama 24 jam, bila tidak maka gang-gang kecil di Kowloon akan gelap.

Hawa pengap sudah menjadi santapan bagi penduduk Kowloon sehari-hari, terlebih saat memasuki musim panas di Hong Kong. Cuaca panas dan tingkat kelembapan tinggi membuat tubuh terasa gerah.

"Begitu sampai di atap, semuanya berubah. Pemandangannya terbuka dan lebih sejuk, terasa ada angin sepoi-sepoi," kata fotografer Greg Girard yang pernah berkunjung ke Kowloon Walled City pada 1989.

Aroma bau busuk bisa tercium di setiap sudut gang. Bagaimana tidak, warga yang tinggal di lantai atas membuang sampah langsung ke bawah. Sampah tersebut berhamburan di tanah atau tersangkut di atap rumah warga.

Selain tak terawat dengan baik, tidak ada aturan bagi penduduk di Kowloon Walled City. Kawasan ini dikelola oleh triad, gangster paling terkenal dan ditakuti seantero China. Tak heran banyak polisi yang enggan datang ke kota ini karena seluruh tempat telah dikuasai gangster.

Padatnya permukiman penduduk di Kowloon Walled City sempat membuatnya mendapat predikat sebagai kota terpadat di dunia kala itu.

Sejarah Berdirinya Kowloon Walled City yang Sangat Padat

Kowloon Walled CityKowloon Walled City Foto: CNN

Dikutip South China Morning Post, sebelum berdiri bangunan padat penduduk hingga belasan lantai, dahulu Kowloon Walled City merupakan benteng kecil pada era Dinasti Sung (960-1297). Benteng ini awalnya digunakan untuk menampung tentara kekaisaran China.

Sekitar abad ke-19, Inggris datang untuk menginvasi China dan turut menguasai Hong Kong. Pihak Inggris lalu menguasai kawasan ini untuk dijadikan tempat penampungan tentara, pejabat, dan keluarga. Lalu, di sekeliling benteng dibangun sebuah tembok besar sehingga diberi nama Kowloon Walled City atau Kota Kowloon Bertembok.

Pada 1898, wilayah ini menjadi satu-satunya bagian dari Hong Kong yang tidak diserahkan China kepada Inggris berdasarkan perjanjian sewa Kowloon dan Wilayah Baru selama 99 tahun. Inggris pun setuju dan mengizinkan China untuk mempertahankan benteng tersebut hingga pemerintahan kolonial untuk wilayah tersebut terbentuk.

Namun, China juga tidak pernah mengurusi area Kowloon sehingga dibiarkan terbengkalai dan tidak ada hukum yang berlaku. Sejak saat itu, kawasan ini mulai terkenal sebagai sarang aktivitas kriminal.

Memasuki Perang Dunia II, Jepang menginvasi Hong Kong dan menghancurkan sebagian bangunan di kawasan Kowloon. Sisa-sisa material tersebut lalu digunakan untuk membangun Bandara Kai Tak.

Setelah berakhirnya Perang Dunia II, banyak masyarakat China yang kabur dari perang sipil dan menetap di Kowloon. Meski banyak bangunan yang telah dirobohkan, tapi hal itu tak mengundurkan niat mereka untuk membangun tempat tinggal yang baru.

Alasan utamanya karena daerah tersebut tidak dikenakan pajak serta tidak ada izin resmi dari pemerintah. Selain itu, harga sewanya sangat rendah sehingga banyak orang dari dataran China yang mengungsi ke Kowloon.

Tercatat ada sekitar 2.000 rumah liar yang dibangun di Kowloon pada 1947. Berselang 20 tahun kemudian, sekitar 10.000 orang telah menghuni permukiman tersebut.

Setiap tahun jumlah penduduk yang tinggal di Kowloon terus bertambah. Puncaknya terjadi pada 1980-an, tercatat ada sekitar 35.000 orang yang tinggal di kawasan tersebut dan hidup berhimpitan.

Kowloon Walled CityKowloon Walled City Foto: CNN

Bagaimana tidak, rumah yang dibangun terus menumpuk bak mainan Lego. Pada 1950-an, rumah warga terdiri dari bangunan semi permanen dengan 1-2 lantai. Memasuki 1960-an, mulai dibangun hunian dengan 4-5 lantai menggunakan beton.

Seiring waktu, rumah yang dibangun di Kowloon terus bertambah tinggi dan semakin sumpek. Memasuki 1970-an, terlihat ada banyak bangunan tinggi hingga lebih dari 10 lantai. Saking padatnya, beberapa rumah tak bisa membuka jendela karena terbentur dinding tetangga.

Inggris dan China seolah lepas tangan dan tidak mau mengurusi Kowloon Walled City yang makin kacau. Selain jadi sarang kriminal, kawasan ini jadi tempat pabrik narkoba dan gengster terkenal yang ditakuti masyarakat.

Bahkan, berdiri juga pabrik rumahan di dalam kawasan padat penduduk tersebut, seperti pabrik mainan, pabrik plastik, dan pabrik makanan. Hadirnya pabrik tersebut menjadi sumber penghasilan bagi warga Kowloon sehingga dapat membeli kebutuhan sehari-hari.

Kowloon Walled City yang Kini Tinggal Kenangan

Pemerintah mulai khawatir dengan berdirinya Kowloon Walled City yang tidak teratur. Padatnya rumah penduduk menimbulkan sejumlah kekhawatiran, seperti kesehatan, kebakaran, dan polusi udara.

Nasib kota tersebut akhirnya ditentukan pada Januari 1987. Kala itu, pemerintah Inggris sepakat mengembalikan Hong Kong ke China. Mereka juga menyetujui rencana pembongkaran Kowloon Walled City agar ditata agar lebih rapi.

Kowloon Walled CityKowloon Walled City Foto: CNN

Sempat mendapat penolakan dari warga, tapi akhirnya pembongkaran Kowloon Walled City tetap dilakukan. Seluruh bangunan mulai dirobohkan pada Maret 1993 dan selesai pada April 1994. Seluruh penduduk kemudian direlokasi dan mendapat ganti rugi yang sepadan.

Usai dirobohkan, bekas permukiman padat penduduk itu kemudian diubah menjadi Kowloon Walled City Park. Meski sudah diubah menjadi taman, tapi masih ada sisa-sisa bangunan dari Kowloon yang tetap dipertahankan.

Salah satu bangunan tertua di Kowloon, Gedung Yamen, masih dipertahankan. Bangunan bersejarah yang telah dibangun sejak 1800-an itu kini berfungsi sebagai markas militer. Lalu, sisa gerbang pintu masuk di bagian Selatan juga telah direstorasi.

(ilf/ilf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads