Kota Craco merupakan kota mati yang sudah ditinggalkan penduduknya lebih dari 45 tahun. Namun, keindahan kotanya dan sejarahnya yang panjang membuat banyak orang penasaran dan berkunjung ke sana.
Dilansir Architectural Digest, sebenarnya pemerintah Italia secara resmi melarang Kota Craco dijadikan lokasi pariwisata. Hal ini dikarenakan kondisi bangunan di sana berpotensi ambruk kapan saja dan sudah banyak kerusakan.
Namun, banyak pengunjung datang secara pribadi untuk melihat kota mati ini. Untuk keamanan, mereka memakai helm pengaman layaknya sedang memasuki area proyek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keadaan bangunan yang terus memburuk dari tahun ke tahun telah menarik perhatian World Monuments Fund. Mereka telah memasukkan kota tersebut sebagai salah satu situs prioritas perbaikan. Dikutip dari laman resminya, World Monuments Fund telah mengawasi kota tersebut sejak 2010. Sejak saat itu, pemerintah kota mendapatkan pendanaan regional. Uni Eropa juga mendirikan Parco Museale Scenografico di Craco, menjadikannya sebagai situs dan museum yang bisa dikunjungi. Uni Eropa juga membuat rute kunjungan baru di dalam kota.
Tidak hanya itu, pemerintah Italia telah membuat peraturan untuk akses, penelitian, produksi film, konser, pameran hingga pemutaran film yang hendak diselenggarakan di Kota Craco. Sebelum adanya peraturan tersebut, Kota Craco sempat dipakai sebagai lokasi film James Bond, Quantum of Solace yang tayang pada 2008.
Pemerintah Italia telah melaksanakan sejumlah proyek konservasi, termasuk restorasi interior dan eksterior Biara Santo Petrus dan bekas sekolah menengah atas yang kini menjadi kantor administrasi taman pada Oktober 2014.
Sejarah Kota Craco
Kota Craco muncul pada abad ke-8 setelah orang-orang Yunani melarikan diri akibat meluasnya wabah malaria. Lokasinya yang berada di dataran tinggi dinilai lebih aman.
Wilayah tersebut kemudian berkembang menjadi benteng pertahanan lokal pada abad pertengahan karena dinilai strategis. Pihak militer setempat juga membangun Menara Norman sebagai menara pengawas.
Selain terdapat pusat militer, di kota ini juga didirikan 4 istana, beberapa gereja, dan beberapa lahan pertanian yang subur. Pada masa itu, Kota Craco terlihat makmur.
Kota Craco mulai ditinggalkan karena terjadi serangkaian bencana alam. Dimulai dengan tanah longsor pada 1963. Bencana ini menyebabkan banyak rumah penduduk runtuh dan rusak parah. Eksodus terjadi untuk mencari wilayah yang lebih aman.
Tidak hanya tanah longsor, Kota Craco terendam banjir pada 1972. Hal ini terdengar tidak masuk akal karena lokasi kota tersebut berada di ketinggian, tetapi kota ini sebenarnya berada di daerah aliran sungai antara lembah Sungai Agri dan Salandrella-Cavone.
Puncaknya adalah saat terjadi gempa bumi pada 1980. Sekitar 2.000 penduduk yang masih bertahan akhirnya benar-benar angkat kaki dari rumah mereka dan pindah ke tempat yang lebih aman.
Meskipun banyak kerusakan, di dalam kota tersebut banyak sekali bangunan menarik yang bisa dilihat. Mulai dari gereja-gereja kuno, seperti Gereja Induk San Nicola dan Gereja Madonna della Stella, serta istana-istana megah, seperti Palazzo Carbone, Palazzo Grossi, Palazzo Cammarota, hingga Palazzo Maronna.
(aqi/aqi)