Keterbatasan akses konsumen ke perbankan menjadi salah satu penyebab backlog perumahan yang saat ini angkanya nyaris mencapai 10 juta unit. Skema sewa-beli alias rent to own dinilai bisa menjadi soiusi, apalagi untuk mengejar target 3 juta rumah.
Skema ini tengah digodok oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). Skema ini bisa membantu mewujudkan target 3 juta rumah terutama bagi konsumen sektor informal.
Skema ini juga didukung oleh para pemangku kepentingan di sektor properti, mulai dari pengembang, perbankan juga perusahaan fintech di sektor properti. Presiden Director MilikiRumah Marine Novita mendukung upaya penyusunan regulasi Rent to Own (RTO) karena dapat menjadi salah satu solusi percepatan kepemilikan rumah di Indonesia, mengingat saat ini sekitar 60% angkatan kerja di Indonesia bekerja di sektor informal atau berstatus pendapatan tidak tetap.
Selain itu, katanya. ada 16 juta nasabah yang terlibat pinjaman online (pinjol) dengan tingkat kredit macet (NPL) yang terus meningkat sehingga mayoritas memiliki catatan yang tidak sempurna di Sistem Layanan Informasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (SLIK OJK).
"Situasi tersebut menyebabkan semakin banyak calon konsumen yang tidak bisa melanjutkan proses pembelian rumahnya melalui kredit pemilikan rumah (KPR). Sejumlah developer mengungkapkan calon pembeli yang terkendala seperti ini mencapai 2/3 dari total leads atau prospek yang masuk," ujar Marine Novita dalam keterangannya, Sabtu (11/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selaras dengan rencana ini, Marine mengatakan pihaknya juga sudah mengadopsi skema yang sama dengan bekerja sama dengan pengembang perumahan dan perbankan. Pada lini bisnis MilikiRumah, skema ini dinamakan, di mana alon pembeli rumah dapat membangun riwayat kemampuan pembayaran atau Repayment Capacity (RPC) sambil memperbaiki kondisi-kondisi lain seputar keuangan pribadi dan usaha (bagi UMKM) dengan pendampingan dari MilikiRumah.
Proses ini akan meningkatkan kesempatan untuk lolos ke KPR karena didesain khusus untuk masing-masing kondisi calon pembeli rumah dengan proses analisis yang dibantu teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Saat ini, kata Marine Novita, sebanyak 29 proyek hunian dari 15 developer terkemuka di wilayah Jabodetabek telah mengadopsi teknologi AI yang dikembangkan MilikiRumah tersebut untuk memproses data para calon pembeli rumah dengan lebih cepat, lebih akurat dan responsif.
MilikiRumah telah menjalin kemitraan dengan Bank Tabungan Negara (BTN) untuk program Rent to Own, dimana setelah dapat membuktikan kelancaran dan kemampuan bayarnya selama satu tahun ke depan , maka akan "lulus" menjadi nasabah KPR BTN.
"Kami di MilikiRumah melalui Rent to Own Pra KPR siap membantu pemerintah untuk mencapai target penyaluran 350.000 unit rumah subsidi FLPP di tahun 2025, serta program 3 juta rumah," tegasnya.
(zlf/zlf)