Sebuah bangunan cukup besar berdiri di sebuah lahan luas di Campinas, Sao Paolo, Brasil. Gedung ini diketahui sebagai pabrik, meski sebenarnya lebih terlihat seperti kantor dengan jendela-jendela besar di fasad depan bangunan ini.
Buang jauh-jauh pikiran bahwa ini adalah pabrik makanan, pakaian, pabrik elektronik atau pabrik barang-barang lain. Bukan. Ini adalah pabrik nyamuk. Ya, bangunan seluas 1.300 meter persegi ini mengembangbiakkan 200 juta nyamuk sebelum dilepasliarkan.
Bangunan pabrik ini berwarna coklat dengan jendela-jendela berbentuk persegi panjang yang cukup lebar. Memang agak terkesan terlalu mewah untuk rumah para nyamuk. Tulisan Oxitec berbahan neon akrilik terpampang di fasad. Oxitec adalah perusahaan bioteknologi asal Inggris yang beroperasi di Brasil.
Bangunan ini dibuat juga bukan tanpa alasan. Ratusan juta nyamuk yang telah dewasa akan dilepas. Terdengar ngeri, tapi ini bagian dari proses pencegahan demam berdarah dengue (DBD). Pada prosesnya, nyamuk Aedes aegypti yang hidup di dalam pabrik ini akan dijangkiti bakteri Wolbachia yang mencegah virus Dengue berkembang di dalam tubuh mereka yang kemudian mencegah penularannya ke manusia. Selain itu, ketika mereka bereproduksi, bakteri tersebut diturunkan kepada keturunannya.
Proses dimulai dengan ribuan baki berisi air pada suhu yang teratur, tempat larva berkembang. Ketika berubah menjadi nyamuk, mereka dipindahkan ke kandang. Jangan salah sangka bahwa mereka akan diperlakukan buruk. Nyamuk ini justru hidup enak bahkan diberi makanan favorit. Untuk nyamuk jantan, larutan gula yang dituangkan di atas kapas; dan untuk nyamuk betina, darah hewan yang disajikan dalam kantong yang meniru tekstur kulit manusia. Nyamuk-nyamuk tersebut tinggal di dalam kandang selama empat minggu, selama waktu itu mereka bereproduksi dan bertelur di baki yang diletakkan di bagian bawah kandang.
Metode Wolbachia telah berhasil digunakan di berbagai bagian dunia, tetapi Brasil berharap dapat menerapkannya dalam skala yang belum pernah dicapai sebelumnya. Negara ini memang perlu melakukannya, karena infeksi demam berdarah semakin parah setiap tahun. Negara di Amerika Selatan itu mengalami wabah demam berdarah terburuk dalam sejarahnya pada tahun 2024, yang menyumbang lebih dari 80% dari semua kasus infeksi yang dilaporkan di seluruh dunia.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
Simak Video "Video: Masyarakat Diimbau Waspada DBD, Terutama Terhadap Genangan Air"
(zlf/abr)