Penyanyi Pinkan Mambo mengatakan sudah meninggalkan rumah sewanya yang sempat viral bulan lalu. Dia akan pindah ke sebuah apartemen di daerah Pondok Indah, Jakarta Selatan.
"Iya sekarang di pondok Indah. (Sekarang pindah lagi?) iya," kata Pinkan Mambo saat tampil di Pagi-pagi Ambyar, seperti yang dikutip pada Selasa (30/9/2025).
Istri Arya Khan tersebut mengungkapkan apartemen barunya ini juga statusnya menyewa. Pinkan Mambo tidak menyebutkan harga sewa bulanannya, tetapi biayanya jauh lebih murah daripada rumah sebelumnya yang disebut Rp 2,5 juta per hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Sewa atau beli?) sewa. Sekarang lebih murah. Sebenarnya mahal murah nggak masalah yang penting mau di mana," ujarnya.
Ketika ditanya alasan pindah, Pinkan Mambo menegaskan hal tersebut tidak ada kaitannya dengan bisnis donatnya.
"(Bisnis donat bangkrut?) nggak. Luke (anak keempat Pinkan) mau jalan-jalan. Luke bosen di BSD," bantahnya.
Terpisah, suami Pinkan Mambo, Arya Khan, mengklarifikasi jika bisnis istrinya masih beroperasi. Alasan keluarganya pindah karena mereka kurang nyaman tinggal di rumah besar.
"Setengah fakta setengah fitnah. Bukan bangkrut sih cuma, kayaknya aku dan anak-anak gak cocok tinggal di rumah besar," ungkap Pinkan Mambo di studio Rumpi, TransTV, Jakarta Selatan, pada Senin (29/9/2025).
Ia mengatakan tinggal di apartemen akan jauh lebih nyaman karena anak keempat Pinkan bisa bergerak bebas, tidak repot naik turun tangga seperti di rumah lama mereka yang terdiri dari 2 lantai.
![]() |
Sebelumnya diberitakan, Pinkan Mambo dan keluarganya sempat menyewa rumah mewah di BSD yang digunakan juga sebagai pabrik pembuatan donatnya. Harga sewa rumah tersebut cukup fantastis, yakni Rp 2,5 juta per hari. Harga tersebut disebut merupakan harga diskon dari yang sebelumnya Rp 4 juta per hari.
Menurut Pinkan harga sewa rumah tersebut masih terjangkau. Sebab, jika biaya sewanya dibayar per bulan jauh lebih mahal dan ia tidak menyanggupi untuk membayarnya. Lebih lanjut, Pinkan mengatakan sewa rumah tersebut juga masih hutang karena penjualan donatnya pun belum meraup keuntungan.
Alasannya lainnya adalah ia membutuhkan dapur dan garasi yang luas untuk memproduksi donat. Sebab, pesanan donat Pinkan Mambo mulai membludak sehingga harus diproduksi dalam jumlah banyak.
"Jadi istilahnya kita cuma numpang di pabrik donat lah, Pinkan itu tidurnya di pabrik donat kasarnya," ungkapnya.
(aqi/das)