Sebuah perumahan di Depok sedang ramai jadi perbincangan netizen karena proses pembangunan rumahnya berjalan mandek. Padahal, ada banyak konsumen yang telah menyelesaikan pembayaran sampai lunas sejak 1-2 tahun lalu.
Perumahan tersebut adalah YVE Habitat yang berlokasi di Jalan Pendowo Raya, Limo, Depok, Jawa Barat. Perumahan ini juga pernah viral pada 2020-2022 karena strategi marketing yang begitu masif di media sosial.
Selain itu, desain rumah di YVE mengusung konsep modern minimalis dan green housing. Desain bangunannya dirancang langsung oleh Andra Matin, salah satu arsitek ternama di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, perumahan YVE terdiri dari Agua 1-8. Untuk Agua 1-6 sudah selesai dibangun dan telah dihuni. Bahkan fasilitas yang tersedia juga lengkap, seperti kolam renang, gym, dan lapangan tenis.
Namun, pembangunan rumah YVE Agua 7 dan 8 justru mandek. Banyak konsumen yang mengeluhkan pihak developer karena tidak bertanggung jawab menyelesaikan pembangunan sesuai jadwal.
Salah satunya dialami oleh konsumen bernama Anita Rachmawati yang telah membeli satu unit rumah di YVE Habitat pada 2023 secara tunai (cash). Meski sudah lunas, tapi progres pembangunan hunian milik Anita justru mandek dan bahkan sempat mangkrak selama satu tahun.
Hal sama juga dialami oleh Rini Kushandini. Ia bercerita telah membayar satu unit rumah di YVE pada Januari 2024 secara tunai. Meski sudah lunas, tapi hunian miliknya tak kunjung tampak dan masih berupa pondasi saja.
"Harusnya serah terima itu tahun 2025 (bulan) Februari, nah tapi sampai kemarin saya dan teman-teman itu ke lokasi, rumahnya itu cuma masih tiga tingkat bata ringan aja. Sudah 1 tahun 8 bulan begitu terus," kata Rini saat diwawancara detikcom, Minggu (21/9/2025).
Adapun sejumlah konsumen yang bahkan tidak kunjung mendapat rumahnya hingga dua tahun lebih, salah satunya dialami oleh Eggie Mahabbi. Saat dihubungi, Eggie bercerita jika telah membeli rumah di YVE pada 2022, lalu dikabarkan selesai Desember 2023 dan serah terima pada Januari 2024. Namun, tempat tinggal impian Eggie sampai sekarang belum rampung dibangun.
"Kita beli itu dari 2022, lalu 2023 itu pembangunan. Selesainya harusnya Desember 2023, serah terima itu Januari 2024. Tapi sampai sekarang belum jadi. Artinya kan kalau dari mulai pembangunan yang dikatakan Maret 2023, itu sudah lebih dari dua tahun," ujarnya.
Sulitnya Konsumen Menghubungi Pihak Pengembang
Konsumen YVE yang tak kunjung mendapatkan rumahnya tidak tinggal diam. Mereka terus mencoba menghubungi tim marketing untuk mendapatkan kepastian. Sebab, jumlah uang yang dikeluarkan tidak sedikit dan mereka ingin bisa menghuni rumah tersebut secepatnya.
Namun, jawaban dari pihak YVE tidak membuat konsumen merasa puas. Contohnya dialami oleh Rini yang sudah menghubungi tim marketing mengenai kelanjutan pembangunan rumahnya. Rini menyebut selalu mendapatkan janji-janji dari pihak pengembang, tapi janji itu tidak pernah terpenuhi.
"Saya juga tiap hari nge-WA (WhatsApp) tim marketingnya, saya bilang nggak mau (diundur lagi) soalnya kan di amandemen dibilangnya Desember, tapi kemarin itu dikasih timeline-nya jadi diubah lagi. Terus saya bilang 'Kok diubah-ubah terus tanpa ada pemberitahuan dan tanpa ada surat?' ini aja udah molor dari PPJB," ungkapnya.
Tidak hanya menghubungi tim marketing, Rini menyebut sebagian warga ada yang menghubungi langsung pemilik PT YVE Habitat Limo, Aji Bayuaji Gunardi. Sayangnya, pesan singkat yang dikirim tidak pernah dibalas, begitu pula dengan panggilan telepon yang tidak pernah diangkat.
"Saya telepon, nge-WA panjang lebar, sampai ngasih lihat foto rumahnya yang HH12 nggak dibangun. Teleponnya nggak sekali, sampai beberapa kali waktu itu juga nggak dibalas," papar Rini.
Rasa kesal dan kecewa konsumen YVE mencapai puncaknya pada 7 September 2025. Mereka melakukan demonstrasi di depan kantor marketing guna menuntut pembangunan rumah segera diselesaikan.
Konsumen juga mengunggah aksi demonstrasi tersebut ke berbagai media sosial seperti Instagram dan TikTok. Demo tersebut kemudian viral dan mendapat berbagai reaksi dari netizen.
Pasca demo tersebut, Rini mengatakan pembangunan rumah miliknya dan sejumlah konsumen lain kembali dilanjutkan. Padahal, rumah-rumah tersebut awalnya sempat mangkrak dan tidak diurus sampai berbulan-bulan.
"Kalau saya punya mah mandek, nggak dibangun-bangun. Itu pun baru dikerjain sekarang setelah 8 bulan didiamin aja," imbuhnya.
Menurut Anita, dari data yang dihimpun sampai September 2025 tercatat sebanyak 83 konsumen terdampak dari pembangunan YVE Agua 7 dan 8 yang molor. Hanya sebagian kecil konsumen yang telah menempati rumahnya, tapi sebagian besar masih belum.
"Sebagian besar belum (dibangun), jadi rumahnya itu tidak dibangun sepenuhnya sampai selesai. Ada pembangunan, tapi tidak selesai sampai 100% gitu. Misalnya unit saya itu baru 30% lah hitungannya, lalu ditinggalkan gitu saja sudah hampir setahun terakhir,"pungkasnya.
detikcom telah menghubungi Aji Bayuaji Gunardi selaku Pemilik YVE Habitat. Lewat pesan singkat, ia mengatakan pembangunan rumah kembali berlanjut agar konsumen bisa mendapatkan haknya.
"Mungkin bisa dicek harian juga dengan tim, untuk tenaga kerja dan progres pembangunan. Saat ini pembangunan terus berjalan," tulis keterangan Aji lewat pesan singkat.
Aji mengatakan bakal melakukan pertemuan dengan ketua paguyuban YVE Agua 1-6. Ia mengatakan pertemuan ini dilakukan agar warga yang tinggal tidak merasa dirugikan dengan pemberitaan yang tidak akurat.
(ilf/zlf)











































