Presiden Prabowo Subianto mempunyai program pembangunan 3 juta rumah. Program ini tercetus karena masih banyak rumah tidak layak huni serta tingginya kebutuhan akan rumah, termasuk bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2025 tentang Pemutakhiran Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2025, Prabowo menetapkan sasaran dan target Program 3 Juta Rumah. Aturan tersebut sudah diundangkan tertanggal 30 Juni lalu.
Dalam Perpres itu, tercantum delapan sasaran beserta target untuk mengukur meningkatnya akses hunian layak, terjangkau, dan berkelanjutan buat dicapai tahun ini. Berikut ini rincian sasaran dan target Program 3 Juta Rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sasaran dan Target Program 3 Juta Rumah 2025
1. Rumah tangga dengan akses hunian layak, terjangkau, dan berkelanjutan mencapai tingkat 67 persen.
2. Jumlah rumah tangga dengan akses hunian layak, terjangkau, dan berkelanjutan yang difasilitasi sebanyak 314.124 unit per tahun.
3. Jumlah rumah baru yang terbangun sebanyak 476 unit per tahun.
4. Jumlah rumah yang ditingkatkan kualitasnya mencapai 38.504 unit per tahun.
5. Jumlah penyediaan unit hunian vertikal yang terpadu berupa milik dan sewa sebanyak 1.944 unit per tahun.
6. Jumlah rumah tangga yang menerima fasilitas pembiayaan perumahan atau bantuan subsidi/kemudahan perumahan sebanyak 273.200 rumah tangga per tahun.
7. Terciptanya peningkatan tata kelola hunian publik privat dan perlindungan konsumen berupa satu rekomendasi kebijakan.
8. Penanganan permukiman kumuh secara terpadu seluas 177,84 hektare per tahun.
Kemudian, Perpres tersebut juga menyebutkan percepatan penyediaan perumahan dan permukiman dengan segmentasi yang perlu dilayani mencakup masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) termasuk generasi milenial dan generasi Z, masyarakat miskin dan rentan.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto pernah menyampaikan pentingnya Program 3 Juta Rumah sebagai program yang langsung dirasakan manfaat oleh masyarakat. Ia mengatakan masyarakat termasuk yang berpenghasilan rendah membutuhkan rumah.
Hal tersebut diungkapkan Prabowo di hadapan warga Muhammadiyah dalam acara pembukaan Tanwir dan Milad Muhammadiyah ke-112 di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Rabu (4/12/2024) lalu.
"Rakyat miskin, rakyat yang masih muda butuh rumah yang terjangkau, tidak usah diseminarkan berapa jumlah rumah dan tipe berapa, dia (rakyat) butuh segera. Berdiri minimal tiga juta rumah," kata Prabowo dalam keterangannya.
Prabowo mengatakan pembangunan rumah untuk rakyat merupakan program kritis yang harus segera dilaksanakan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Sementara itu, Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo optimistis melalui program perumahan bisa mendongkrak ekonomi Indonesia hingga 2,5 persen per tahunnya. Hal ini bisa membuat Indonesia 'terang' terutama melalui program perumahan layak huni dan terjangkau.
"Kita sudah hitung dengan Program 3 Juta Rumah dan lebih apartemen dan rumah-rumah di pedesaan ini bisa mendongkrak, bisa menambah laju ekonomi nasional sampai 1,5-2,5 persen per tahun. Saya kira dengan perumahan kita bisa mencapai dan bisa melampaui target 8 persen laju ekonomi yang kita harapkan selama ini," ujarnya dalam acara Pencanangan Pra Kerja Sama dalam Rangka Dukungan Terhadap Pembangunan 3 Juta Rumah, di Kampung Bandan, Jakarta Utara, Rabu (17/9/2025).
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/das)