Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo menyebutkan kondisi Indonesia akan semakin terang. Salah satunya melalui program perumahan.
Pemerintah memiliki Program 3 Juta Rumah untuk menyediakan hunian layak huni yang terjangkau yaitu 1 juta di perkotaan, 1 juta di perdesaan, dan 1 juta di pesisir. Saat ini, terdapat investor asing dari Qatar yang berinvestasi untuk membantu program tersebut melalui pembangunan sejuta rumah susun (rusun) di berbagai kota di Indonesia.
Salah satu kawasan yang menjadi proyek tersebut adalah Kampung Bandan, Jakarta Utara. Rencananya, pada tahap awal akan dibangun 50.000 unit di atas lahan seluas 11 hektare di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada tahap pertama, hari ini kita buktikan bahwa Indonesia bukan Indonesia gelap melainkan Indonesia terang. Indonesia penuh harapan," ujarnya dalam acara Pencanangan Pra Kerja Sama dalam Rangka Dukungan Terhadap Pembangunan 3 Juta Rumah, di Kampung Bandan, Jakarta Utara, Rabu (17/9/2025).
Pembangunan rusun murah di Kampung Bandan ini dinilai dapat memudahkan masyarakat untuk memiliki rumah layak huni yang terjangkau. Hal itu karena lokasinya dekat dengan transportasi umum, seperti Commuter Line hingga MRT, serta dekat dengan Ancol dan ITC Mangga Dua.
Di sisi lain, Hashim optimistis melalui program perumahan bisa mendongkrak ekonomi Indonesia hingga 2,5 persen per tahunnya.
"Kita sudah hitung dengan Program 3 Juta Rumah dan lebih apartemen dan rumah-rumah di pedesaan ini bisa mendongkrak, bisa menambah laju ekonomi nasional sampai 1,5-2,5 persen per tahun. Saya kira dengan perumahan kita bisa mencapai dan bisa melampaui target 8 persen laju ekonomi yang kita harapkan selama ini," tuturnya.
Hal ini, kata Hashim, bisa membuat Indonesia 'terang' terutama melalui program perumahan layak huni dan terjangkau.
"Maka saya katakan tadi, Indonesia terang dan salah satu program untuk membuat Indonesia terang adalah program perumahan sosial yang kita mulai hari ini," tutupnya.
Sebagai informasi, investor asing dari Qatar yang membangun proyek 1 juta hunian vertikal di perkotaan adalah Al Qilaa International Group. Perusahaan tersebut siap menyuntik US$ 2,5 miliar atau setara dengan Rp 40 triliun (kurs Rp 16.232).
Pada Juni 2025, Chairman PT Al Qilaa International Indonesia Sheikh Abdulaziz Al Thani mengatakan, pembangunan akan dilakukan secara bertahap, tidak akan langsung 1 juta unit. Pada tahap pertama akan ada 50 ribu unit apartemen yang dibangun. Kemudian, pada tahap kedua juga akan 50 ribu unit.
(das/das)










































