Perkembangan properti di Indonesia pada 2025 menurut data Knight Frank Indonesia menunjukkan peningkatan. Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat mengatakan sektor properti komersial berpotensi meningkat terbatas atau stabil sejalan dengan prospek ekonomi Indonesia.
"Pertumbuhan sektor properti komersial yaitu properti industri & logistik dan data center, diprediksi masih akan meningkat di tahun 2025. Sedangkan perumahan tapak dan retail tumbuh positif dengan pertumbuhan yang terbatas atau stabil. Pulau Jawa, terutama kota-kota metropolitan utamanya, yaitu greater Jakarta dan Bali masih menjadi pusat pertumbuhan properti komersial dengan pertumbuhan yang tinggi di Indonesia," papar Syarifah seperti yang dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (13/9/2025).
Salah satu kawasan dengan industri properti komersial yang prospektif adalah kawasan Gading Serpong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut diamini oleh pengembang properti di Gading Serpong, Paramount Land lewat Paramount Gading Serpong. Data pembukaan bisnis baru di Gading Serpong sebanyak 142 bisnis soft dan grand opening di Paramount Gading Serpong, sekitar 81 persen atau 115 dari 142 bisnis per Agustus 2025. Penjualan Agustus tercatat menghasilkan sekitar Rp 300 miliar dari penjualan komplek bisnis Grand Boulevard Aniva Studio Loft Tahap 1-5 yang telah terjual habis. Penjualan ini dilakukan sebelum peluncuran resmi dan mencatatkan status over-subscribed karena tingginya permintaan pasar.
"Paramount Gading Serpong telah berpengalaman cukup panjang dalam menghadirkan area-area komersial menjadi Central Business District (CBD) yang tersebar di Kota Gading Serpong, menjadikan kota ini terkenal sebagai pusat kuliner, bisnis, perkantoran, dan hiburan yang saling terintegrasi. Paramount Land berkomitmen untuk terus mengembangkan Kota Gading Serpong agar semakin vibrant dan memastikan value dari kota ini terus bertumbuh seiring waktu," kata Direktur Sales & Marketing Paramount Land, Chrissandy Dave dalam keterangannya.
Paramount Gading Serpong adalah kota seluas 1.500 hektar di barat Jakarta. Area ini telah dihuni oleh lebih dari 120 ribu jiwa. Jumlah tersebut akan bertambah mengingat kota ini terus bertumbuh dengan lebih dari 40 klaster terhuni. Lokasinya disebut cukup strategis dekat dengan transportasi umum, jalan boulevard yang dilewati lebih dari 15.000 kendaraan per jam, tingkat okupansi bisnis yang sangat tinggi, dan fasilitas kotanya lengkap,
"Kami berkomitmen menghidupkan kawasan ini, sehingga kami menjamin kehadiran beragam anchor tenant yang dikurasi secara tepat untuk menciptakan ekosistem bisnis terbaik," ujar Chrissandy.
Sementara itu, mengutip data Lembaga Manajemen Aset Negara, Dirjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan RI mengenai Property Market Report Kilas Balik dan Outlook Properti Komersial Indonesia Tahun 2025, sejumlah indikator makro ekonomi Indonesia menunjukkan kinerja yang positif, seperti nilai tukar yang menunjukkan tren penguatan ke level yang lebih baik. Inflasi terjaga rendah di level fundamental 1,95%, Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuannya 25bps menjadi 5,5% yang diharapkan akan meningkatkan penyaluran kredit. Selain itu juga data realisasi Investasi menunjukkan pertumbuhan yang positif hingga Q1 2025. Sedangkan pertumbuhan PDB di Q1 2025 mengalami penurunan di bawah ekspektasi yaitu 4,89%.
Hal ini menjadi angin segar untuk industri properti dan turunannya.
(aqi/zlf)