Olahraga padel saat ini sedang booming-booming-nya. Padel tidak hanya berkembang di Jabodetabek saja tetapi juga di daerah lain mulai dari Bandung hingga Bali.
Dari data di laporan Indonesia Residential Market Report 2025 H1 yang dikeluarkan oleh Pinhome, menurut Pengurus Besar Padel Indonesia (PBPI) saat ini ada 133 lapangan padel permanen di Indonesia. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah lapangan padel terbanyak di Asia Tenggara. Bahkan, akan ada tambahan 45 lapangan padel baru di DKI Jakarta dan sekitarnya, dikutip dari detikSport.
Seiring dengan naik daunnya olahraga tersebut, kebutuhan akan tanah untuk membuat lapangan padel semakin tinggi. Hal ini bisa membuat harga sewa meningkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak ada padel ini, harga tanah juga di beberapa lokasi tertentu, either dia dekat dengan office districts atau dekat dengan residential districts tapi yang high end, seperti Kemang, Cipete, Cilandak, ada kenaikan harga tanah, sudah pasti itu," kata CEO & Founder Pinhome Dayu Dara Permata dalam acara talkshow "Tren Properti Pendukung Gaya Hidup Urban: Koperasi Flat & Lifestyle Arena" di WeWork Sinarmas Land Plaza Sudirman, Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Perlu diingat bahwa harga sewa tanah yang naik ini merupakan tanah yang cocok untuk lapangan padel, yaitu yang memiliki luas setidaknya 1.000 meter persegi dengan dimensi minimal 10 x 12 meter, serta berada di area komersial agar lebih mudah mendapatkan perizinan. Harga sewa tanah pun bisa naik 2 kali lipat
"Sebelum ada opportunity padel ini, kita lihat misalnya ada per meter persegi per tahun sewa itu di bawah Rp 400 ribu, di antara Rp 250-350 ribu. Sekarang kita lihat ada yang di Rp 700-800 ribu per meter," ungkap Dara.
Walaupun harga sewa tanah bisa dibilang cukup mahal, Dara menilai pemilik lapangan padel bisa balik modal atau break even point dengan hitungan waktu yang cukup cepat yaitu sekitar 2-3 tahun saja.
"Jadi sangat menjanjikan sekali menaikkan harga, tapi tidak semua tanah," tuturnya.
Diperkirakan olahraga ini masih akan tetap eksis ke depan. Hal itu karena ada wacana padel akan dimasukkan ke dalam salah satu cabang olahraga di olimpiade.
Sebagai informasi, masih dikutip dari laporan Indonesia Residential Market Report 2025 H1 yang dikeluarkan oleh Pinhome, pada semester I 2025, ada tambahan pasokan tanah komersial untuk dijual sebanyak 26 persen dibandingkan semester sebelumnya. Pertumbuhan tersebut bisa menjadi peluang emas bagi para investor untuk menangkap tren sport lifestyle yang sedang digandrungi masyarakat.
Bali menunjukkan tambahan pasokan tanah komersial mencapai 40 persen dengan demand sebanyak 47 persen, lalu ada Jabodetabek yang pasokan tanah komersialnya tumbuh sebesar 24 persen dengan demand 6 persen. Selanjutnya, ada juga tambahan supply tanah komersial di Kota Surakarta yang tumbuh 63 persen, di Kota Bandung tumbuh 18 persen, Kota Yogyakarta tumbuh 26 persen, dan Kota Malang tumbuh 59 persen.
Keempat kota tersebut dianggap memiliki potensi karena ada populasi dari kelas menengah yang terus bertumbuh juga daya beli yang meningkat.
(abr/zlf)