Kisruh Apartemen Mewah di Jaksel: Iuran Naik 54%-Rp 6,7 M Dipakai Investasi

Kisruh Apartemen Mewah di Jaksel: Iuran Naik 54%-Rp 6,7 M Dipakai Investasi

ilham fikriansyah - detikProperti
Jumat, 15 Agu 2025 06:03 WIB
Hamptonss Park Apartment di Jakarta Selatan.
Hampton's Park Apartment. Foto: Ilham Satria Fikriansyah/detikcom
Jakarta -

Warga yang tinggal di Hampton's Park Apartment ribut dengan pihak pengelola. Hal ini dipicu karena pengurus dinilai tidak becus dalam mengelola apartemen.

Kemarahan warga memuncak pada Rabu, (13/8/2025) malam. Dari rekaman video yang diterima detikcom, terjadi keributan antara sejumlah warga dengan pengurus Hampton's Park Apartment.

Tim detikProperti berkesempatan untuk bertemu langsung dengan sejumlah warga dan ketua pengawas apartemen Hampton's Park. Mereka menyampaikan keluh kesah dan luapan emosi karena pengurus apartemen yang dianggap tidak kompeten.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Heri selaku Ketua Pengawas Hampton's Park Apartment menyebut pihak pengurus apartemen dinilai lalai dalam mengelola hunian. Sebab, pengurus kerap membuat aturan sewenang-wenangnya tanpa melakukan diskusi terlebih dulu dengan warga.

Heru mengungkapkan masalah ini berawal dari naiknya IPL (Iuran Pengelolaan Lingkungan) dan sinking fund sebesar 54% pada April 2024. Iuran yang naik secara drastis itu membuat banyak warga protes kepada pengurus karena tidak diumumkan terlebih dulu.

ADVERTISEMENT

"Naiknya IPL dan sinking fund itu tidak diagendakan dalam rapat umum tahunan (RUTA), which is harusnya diagendakan secara eksplisit karena RUTA itu adalah marwah tertinggi dalam keputusan warga. Begitu ketahuan naiknya 54% seluruh warga kaget," kata Heri saat diwawancara di Hampton's Park Apartment, Jakarta Selatan, Kamis (14/8/2025).

Kemarahan warga tak berhenti di situ. Lewat RUTA 2024, warga mengetahui dana yang dikumpulkan dalam rekening sinking fund ternyata disalahgunakan oleh pengurus apartemen. Setelah mengecek laporan keuangan, diduga uang senilai Rp 6,7 miliar diinvestasikan ke fintech (financial technology) dengan memilih risiko paling tinggi.

Naiknya IPL dan sinking fund sebesar 54% membuat warga Hampton's Park Apartment protes. Melihat respons warga, pengurus akhirnya membatalkan aturan tersebut meski sudah inkrah secara hukum.

Soal penggelapan uang Rp 6,7 miliar yang diinvestasikan ke fintech, Heri menyebut telah meminta uang tersebut kembali. Walau sudah masuk ke rekening, tapi Heri tetap melaporkan kejadian itu ke Polres Jakarta Selatan pada 2 Juni 2025 karena pengurus telah menggunakan uang tersebut tanpa persetujuan warga.

"Jadi pada Juli 2024 itu udah balik semua (uangnya), walaupun kita nggak ngerti uangnya dari mana. Namun itu tidak menutup kemungkinan pidananya kan," papar Heri.

Amarah warga semakin memuncak setelah mengetahui lift di setiap tower apartemen sering mengalami gangguan. Sebagai informasi, terdapat 19 lift yang tersebar di empat tower apartemen Hampton's Park.

Lift tersebut berkali-kali sering gangguan dan membahayakan warga. Bahkan, Heri menyebut ada salah satu warga yang mengalami patah kaki karena lift tiba-tiba gangguan. Tak sedikit orang tua dan anak kecil yang trauma saat naik lift sehingga minta tolong ditemani satpam.

"Pada RUTA 2024 itu kita sedang bermasalah dengan lift. Tapi kok si pengurus ini sialnya malah menginvestasikan uang sinking fund gitu lho, kenapa nggak dipakai untuk betulin lift? Mereka mikirin untung, kita (warga) bertarung nyawa di sini," ungkapnya.

Menurut Heri, polemik juga muncul di dalam kepengurusan apartemen Hampton's Park. Ia mengungkapkan semenjak ketua pengurus meninggal dunia pada Agustus 2024, satu per satu pengelola apartemen mulai mundur. Bahkan, seluruh anggota pengawas apartemen juga mengundurkan diri.

"Bulan Agustus tanggal 15 ketua pengurus meninggal dunia, lalu digantikan oleh sekretaris. Setelah itu, ada satu pengurus mengundurkan diri karena sudah nggak tahan. Bulan Desember 2024 seluruh pengawas mengundurkan diri, ditambah satu pengurus mengundurkan diri. Ini berarti pengurus apartemen sudah nggak sehat," terangnya.

Ketidakjelasan pengurus dalam mengelola apartemen membuat warga mengadakan RUTA 2025. Dalam RUTA ini disepakati terbentuknya pengawas baru yang diketuai oleh Heri. Menurut Heri, tidak adanya pengawas dalam apartemen dinilai sudah cacat organisasi.

Heri bersama warga juga sempat mengambil alih pengelolaan apartemen. Dari sini mulai terungkap satu per satu bobroknya pengurus apartemen Hampton's Park. Selain masalah penggelapan dana, terungkap juga pengurus mengubah data laporan keuangan selama periode sebelumnya.

"Dia (pengurus) mengkoreksi laba kita yang ada di laporan keuangan. Di 2021 kita untung Rp 84 juta, lalu di 2022 kita rugi Rp 234 juta, lalu oleh notaris sudah declare tuh. Tapi ketika di 2023, itu yang Rp 84 juta dikoreksi menjadi minus Rp 2,8 miliar, lalu yang tadinya rugi Rp 234 juta di 2022 diubah menjadi minus Rp 1 miliar," jelas Heri.

Pemicu keributan warga dengan pengurus Hampton's Park Apartemen terjadi pada minggu ini. Warga terus mendesak pengurus untuk segera mundur, tapi mereka tak menggubris hal itu.

Keributan semakin memuncak ketika ada upaya untuk menyelamatkan barang bukti oleh pihak pengelola apartemen. Ruangan manajemen gedung yang diambil alih oleh pengawas dan warga kemudian dibuka paksa. Sejumlah unit komputer dan brankas dibawa untuk diamankan.

"Intinya yang kemarin itu sih saya lihat memang ada upaya untuk menyelamatkan barang bukti. Jadi ini kan ambil alihnya mungkin di luar dugaan mereka juga. Ketika kami duduk di sini barulah kita bisa melihat beberapa catatan, tapi mungkin nggak semua dan mereka merasa harus ambil seluruh barang bukti," pungkasnya.

Saksikan Live DetikPagi :

(ilf/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads