Trump Organization resmi memasuki pasar Vietnam melalui proyek grand resor golf senilai US$ 1,5 miliar atau setara Rp 24,37 triliun (kurs Rp 16.250). Namun kehadiran proyek perusahaan milik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump itu justru menjadi ancaman bagi petani lokal.
Melansir Forbes, Senin (11/8/2025), grand resor golf tersebut rencananya akan dibangun di lahan seluas 990 hektare di lembah Sungai Merah, dekat Hanoi. Rencananya, proyek ini akan menghadirkan dua lapangan golf bertema Trump, hotel bintang lima, dan vila-vila mewah bertaraf internasional.
Proyek ini merupakan salah satu investasi properti skala besar dari Trump Organization itu. Proyeknya bukan hanya sekadar lapangan golf, tapi lengkap dengan fasilitas hunian elite.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eric Trump, selaku Executive Vice President Trump Organization, menyampaikan keyakinannya terhadap potensi Vietnam sebagai pasar yang dinamis dan menjanjikan. Ia merasa bangga membawa brand Trump ke negeri dengan semangat pertumbuhan seperti itu.
Sebelumnya diberitakan ribuan petani di Vietnam sedang harap-harap cemas. Mereka khawatir akan digusur dari ladang pekerjaan mereka karena lahannya akan dibangun resor dan lapangan golf perusahaan Donald Trump.
Rencananya, lahan sawah dan kebun ini akan digusur dan digantikan oleh proyek lapangan golf dan resor seluas 990 hektare. Sekarang, lahan itu menghasilkan lengkeng, pisang dan buah-buahan lainnya.
Nguyen Thi Huong, salah satu petani tak bisa tidur nyenyak karena hal ini. Dia sudah diberitahu otoritas soal penggusuran ini. Nguyen dijanjikan ganti rugi sebesar US$ 3.200 dan bansos beras dalam jangka waktu tertentu.
Nguyen adalah satu dari ribuan petani lain yang puluhan tahun menghidupi keluarganya di sana. Mereka pun ditawari paket kompensasi yang sama.
"Semua warga desa khawatir akan hal ini dan bisa membuat kita semua jadi pengangguran," kata pria berusia 50 tahun ini dilansir dari Reuters, Senin (11/8/2025).
(das/das)