Wallcovering tengah menjadi tren pada desain interior rumah. Penggunaan wallcovering membuat dinding rumah jadi terlihat lebih bersih, estetis, dan elegan.
Pada umumnya, wallcovering terbuat dari bahan vinyl tebal, kain, serat alami, atau material sintetis. Bahan tersebut diklaim lebih kuat sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu lama.
Uniknya, tidak semua wallcovering terbuat dari vinyl atau kain tebal, tapi ada juga merek yang menggunakan bahan bekas. Merek tersebut adalah Sangetsu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedikit informasi, Sangetsu merupakan merek asal Jepang yang fokus pada produk dan desain interior, salah satunya adalah wallcovering. Tidak hanya fokus dalam desain yang tren dan estetis, Sangetsu juga fokus dalam menghadirkan wallcovering yang ramah lingkungan.
Salah satu wallcovering yang ditawarkan adalah terbuat dari bahan jeans bekas. Taki selaku sales marketing Sangetsu mengatakan wallcovering tersebut menggunakan potongan celana atau jaket jeans bekas, lalu diolah menjadi produk unggulan yang ramah lingkungan.
"Jadi kami memiliki wallcovering yang terbuat dari jeans bekas, lalu kami daur ulang dan diolah menjadi wallcovering yang punya kualitas baik," kata Taki dalam acara Goodrich Lifestyle Fest 2025, Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Taki menyebut jika wallcovering jeans itu dicampur dengan washed paper, lalu diolah sebaik mungkin agar menciptakan wallcovering yang punya kualitas tinggi. Saat dipegang, tekstur wallcovering tersebut sangat lembut sehingga tidak lagi terasa seperti bahan jeans tebal. Meski terbuat dari bahan bekas, Taki menyebut wallcovering dari jeans bekas ini awet digunakan bertahun-tahun.
Selain dari jeans, ada juga wallcovering yang terbuat dari kertas filter saringan kopi. Wallcovering ini memiliki empat pilihan warna, yakni putih, abu-abu, krem, dan broken white.
Tidak hanya menciptakan wallcovering dari bahan ramah lingkungan, Sangetsu juga membuat produk yang 100% buatan tangan (handrafted). Taki berujar wallcovering ini menunjukkan ciri khas budaya Jepang, sehingga harus dibuat secara perlahan dan teliti. Meski begitu, proses pembuatan wallcovering ini memakan waktu sekitar 3-4 jam saja.
"Wallcovering ini benar-benar dibuat menggunakan tangan, tidak ada yang memakai mesin. Jadi, kami tidak hanya sekadar menjual produk dan desain unggulan, tapi juga memperhatikan keberlanjutan dan ramah lingkungan," pungkas Taki.
Jika detikers tertarik untuk melihat berbagai produk lainnya dari Sangetsu, bisa datang langsung ke Goodrich Lifestyle Fest 2025 yang diselenggarakan di Goodrich Gallery, Jakarta Selatan. Acara ini berlangsung pada 31 Juli dan 1 Agustus 2025.
(ilf/das)