Bisnis properti menjadi salah satu sektor yang bisa menghasilkan cuan. Banyak orang tajir di Indonesia yang mendulang pundi-pundi uang dari sektor properti.
Pada 2024, Forbes merilis daftar 50 orang terkaya di Indonesia. Beberapa di antaranya ada yang memiliki bisnis properti.
Siapa saja mereka? Berikut ini informasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluarga Widjaja
Siapa yang tidak tahu Sinar Mas Group? Perusahaan raksasa milik Keluarga Widjaja ini memiliki berbagai lini bisnis, salah satunya sektor properti.
Melalui Sinar Mas Land, terdapat berbagai proyek properti besar yang dikembangkan, mulai dari BSD City, Green Park Office di BSD hingga proyek properti di Chengdu, China.
Selain properti, Sinar Mas juga bergerak di bidang layanan keuangan, kesehatan, pertanian, hingga telekomunikasi. Pendirinya, Eka Tjipta Widjaja, telah meninggal dunia pada 2019 dan mewariskan kerajaan bisnisnya ini kepada keluarganya.
Berdasarkan Forbes Real Time Net Worth, Keluarga Widjaja memiliki harta kekayaan US$ 18,9 miliar atau Rp 311 triliun (kurs Rp 16.459) per Desember 2024.
Tahir dan Keluarga
Selanjutnya ada Dato Sri Tahir dan keluarganya yang dikenal dengan perusahaan Mayapada Group. Perusahaan tersebut bergerak di berbagai sektor yaitu perbankan, kesehatan, dan real estat.
Dilansir dari situs Mayapada Group, perusahaan ini memiliki lebih dari 4 menara perkantoran di Central Business District (CBD) Jakarta serta sejumlah hotel dan apartemen di berbagai daerah. Selain di Indonesia, bisnis properti Mayapada juga merambah ke Singapura. Terdapat dua gedung perkantoran yang terletak di CBD Singapura.
Dilansir dari Forbes Real Time Net Worth, per Kamis (31/7) Tahir memiliki kekayaan US$ 6,3 miliar atau Rp 103,6 triliun.
Wijono & Hermanto Tanoko dan Keluarga
Dalam catatan detikcom, Hermanto Tanoko beserta keluarganya dikenal sebagai pemilik perusahaan cat Avian yang didirikan oleh ayahnya, Soetikno Tanoko. Perusahaan itu kini juga merambah ke beberapa sektor, salah satunya properti.
Melalui PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk atau Tanrise Property, mereka mengembangkan hotel, perkantoran, residensial, apartemen, hingga pergudangan. Beberapa di antaranya adalah Vasa Hotel, Cleo Business Hotel, Solaris Hotel Bali, Voza Tower, ARC100, Kyo Society, Grand Sunrise, dan Dakota City.
Per Desember 2024, Wijono & Hermanto Tanoko memiliki kekayaan senilai US$ 3,3 miliar atau sekitar Rp 54,3 triliun.
Mochtar Riady dan Keluarga
Selanjutnya ada Mochtar Riady yang merupakan pendiri Lippo Group. Perusahaan tersebut bergerak di berbagai sektor, mulai dari ritel hingga properti.
Mochtar Riady dan keluarga berbisnis properti lewat PT Lippo Karawaci Tbk dan PT Lippo Cikarang Tbk. Beberapa properti yang dikembangkan mulai dari mal, hotel, hingga apartemen, meliputi Hotel Aryaduta, Malang Town Square, City of Tomorrow Surabaya, dan St Moritz Panakukang.
Berdasarkan Forbes Real Time Net Worth, Mochtar Riady dan Keluarga memiliki kekayaan senilai US$ 2,5 miliar atau setara Rp 41,1 triliun.
Keluarga Ciputra
Ciputra merupakan pendiri Ciputra Group. Setelah meninggal pada 2019, dia mewariskan kerajaan bisnis dari pengembang real estate. Ciputra Group memiliki lebih dari 70 proyek di 33 kota di Indonesia.
Ciputra Group mengembangkan beberapa properti, seperti CitraGarden City Jakarta, Ciputra Mall & Hotel Jakarta, dan Ciputra World 1 Lotte Shopping Avenue. Di luar negeri, mereka memiliki Ciputra Hanoi International City.
Per Desember 2024, kekayaan Keluarga Ciputra mencapai US$ 1,7 miliar atau Rp 27,9 triliun.
Husodo Angkosubroto & Keluarga
Dalam catatan detikcom, Husodo Angosubroto dan keluarga merupakan pewaris dari perusahaan Gunung Sewu Group yang didirikan oleh ayahnya, Go Soei Kie, pada 1953. Perusahaan ini bergerak di beberapa sektor, mulai dari pertanian hingga properti.
Melalui Farpoint Realty Indonesia, Gunung Sewu mengembangkan sejumlah properti, seperti Sequis Tower. Verde Two Apartment, dan The Loggia.
Per Desember 2024, Husodo Angkosubroto dan keluarga memiliki kekayaan senilai US$ 1,28 miliar atau Rp 21 triliun.
Hary Tanoesoedibjo
Hary Tanoesoedibjo dikenal memiliki bisnis media MNC yang mencakup MNC TV, RCTI, Global TV, dan beberapa media lain. Selain itu, perusahaan miliknya juga bergerak mengembangkan bisnis properti melalui MNC Land. Dia membangun proyek Lido City dengan fasilitas lapangan golf dan resort yang akan dikelola oleh perusahaan Donald Trump.
Berdasarkan Forbes Real Time Net Worth, pria yang kerap disapa HT ini memiliki kekayaan senilai US$ 1,2 miliar atau Rp 19,7 triliun.
Sebagai informasi, per Februari 2025, proyek Lido yang masuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) disegel dan dihentikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Salah satu pelanggarannya adalah aktivitas pembangunan yang tidak sesuai dengan dokumen lingkungan serta pembukaan lahan yang diduga menyebabkan pendangkalan Danau Lido di Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Itulah sederet orang tajir di Indonesia yang memiliki bisnis di sektor properti.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(abr/das)