Viral Jual Kontrakan Fiktif di Bekasi, 62 Korban Tergiur Iklan di Facebook

Viral Jual Kontrakan Fiktif di Bekasi, 62 Korban Tergiur Iklan di Facebook

Sekar Aqillah Indraswari - detikProperti
Rabu, 16 Jul 2025 07:06 WIB
Lokasi kontrakan fiktif di Bekasi yang menipu 62 korban dari penjualan di Facebook.
Lokasi kontrakan fiktif di Bekasi yang menipu 62 korban yang tertarik ilan Facebook. Foto: Sekar Aqillah Indraswari
Jakarta -

Puluhan warga jadi korban dugaan penipuan penjualan kontrakan fiktif di kawasan Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Kontrakan tersebut dijual sekitar Rp 75-125 juta melalui media sosial Facebook.

Pelaku, Karsih (48), menjual 6 unit rumah kontrakan ke Facebook melalui orang ketiga bernama Yurike atau Rike Herlanda. Tugas Rike adalah melayani calon pembeli yang menghubungi lewat Facebook. Ia juga yang memasarkan rumah tersebut dengan mengunggah foto depan rumah milik Karsih beserta harganya.

"Dijual rumah pinggir jalan luas 38 meter harga 75 JT di Bintara," tulis akun Facebook Rike Herlanda seperti yang dikutip detikcom, Selasa (15/7/2025) dari foto yang diberikan oleh korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam foto yang diterima, unggahan tersebut dipublikasikan pada Maret 2025. Namun, menurut Ketua RW 11, Vikri, ada korban yang mengaku sudah membeli kontrakan milik Karsih sejak Juni 2023.

Salah seorang korban, sebut saja Korban A (nama disamarkan), mengaku tergiur dengan harga kontrakan yang murah yakni Rp 60 juta per unit. Semula harga rumah yang ditawarkan adalah Rp 70 juta, tetapi ia berhasil menawar. Pada saat itu Korban A memang sedang mencari rumah untuk dirinya dan istrinya.

ADVERTISEMENT

"Saya ke rumahnya juga waktu itu. Diajak ke rumahnya, tanda tangan, apa semuanya. Sampai pelunasan. Masih belum lunas, saya ngasih Rp 50 jutaan. Pertama ditawarin Rp 70 juta. Langsung nego Rp 60 juta, oke, deal," ungkap Korban A saat ditemui detikcom di lokasi kontrakan.

Korban A tidak bisa langsung menempati rumah tersebut karena masih ada orang yang mengontrak. Karsih mengiming-imingi jika uang kontrakan tersebut akan menjadi milik Korban A sehingga ia menyetujui untuk menunggu. Pada saat itu Karsih tidak langsung memberikan dokumen kepemilikan rumah sehingga Korban A enggan langsung menempati rumah tersebut.

Hal yang sama juga dialami oleh Korban B (nama disamarkan). Ia membeli 4 pintu kontrakan milik Karsih Rp 170 juta. Ia telah memberikan Rp 150 juta yang dibayar bertahap sejak Juni 2024. Ia membeli rumah tersebut untuk dirinya dan ketiga anaknya memakai uang pensiun dan pinjaman.

Alasannya membeli rumah tersebut sama seperti Korban A yakni harganya yang murah. Korban B juga diajak bertemu dengan Karsih di rumahnya. Korban B tidak dapat langsung menempati rumah tersebut karena masih ada yang mengontrak di dalamnya. Namun, selama menunggu, Korban B diiming-imingi pemasukan dari uang kontrakan sebesar Rp 30 juta per tahun untuk 4 unit yang sudah dibelinya.

"Uang kontrakanya Rp 30 juta setahun. Sebulan kan saya semua Rp 2,5 juta," sebut Korban B.

Namun, uang penghasilan dari kontrakan tersebut tidak ada yang yang diterima oleh Korban B. Karsih memutuskan uang tersebut dipakai untuk melunasi sisa pembayaran rumah Korban B.

Keduanya mengaku mengetahui menjadi korban penipuan setelah melihat rumah yang mereka beli sudah hancur. Pada saat itu, Karsih juga tidak dapat dihubungi.

Mereka sempat mendatangi keluarga Karsih yang tinggal di salah satu unit kontrakan tersebut. Namun, keluarga Karsih tidak mengetahui perihal penipuan yang dilakukan kerabatnya. Mereka bersama korban lainnya pun diarahkan untuk melapor kepada Ketua RW yakni Vikri.

Puncak kemarahan warga tidak dapat ditampung lagi, mereka memutuskan untuk berkumpul di lokasi kontrakan tersebut pada Senin. Mereka merusak 2 rumah Karsih dan mencoret beberapa tulisan di dinding rumah kontrakan tersebut 'Penipu', 'Mafia Karsih', 'Modus Penipuan', hingga 'Keluar Karsih Penipu!'. Vikri datang ke lokasi untuk melerai warga dan mengarahkan mereka untuk segera melaporkan penipuan ini ke Polres Bekasi. Video aksi perkumpulan korban ini sontak viral di media sosial.

Vikri mengatakan total ada 62 korban yang terjerat penipuan kontrakan fiktif di Bekasi ulah Karsih dengan total kerugian mencapai Rp 7,2 miliar.

"90 persennya maklumatnya (yang cari calon pembeli) dia, Yurike itu. Sampai sekarang akhirnya ada total 62 korban," ungkap Vikri.




(aqi/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads