Sathorn Unique Tower merupakan salah satu proyek pembangunan gedung pencakar langit yang tidak berjalan mulus di Bangkok. Gedung dengan 49 lantai tersebut saat ini mangkrak dan dibiarkan begitu saja di antara gemerlap kota Bangkok yang sibuk.
Gedung dengan tinggi sekitar 185 meter ini seharusnya menjadi salah satu gedung kondominium mewah di Bangkok. Lokasinya pun strategis sekali, dekat stasiun kereta layang BTS Saphan Taksin di Bangkok.
Dilansir CNN pembangunannya telah dimulai sejak 1990-an. Semuanya berjalan lancar, hingga 1977 terjadi krisis keuangan yang dirasakan seluruh negara di Asia. Thailand sendiri menyebut krisis ini dengan sebutan "Tom Yum Kung". Pembangunan Sathorn Unique Tower terpaksa berhenti ketika progresnya telah mencapai 80 persen, nyaris selesai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selama krisis keuangan Asia tahun 1997, pasar saham dan nilai mata uang di Asia Timur dan Tenggara anjlok. Lalu, yang terjadi di Thailand, menurut Business Insider, pemerintah Thailand mengambil keputusan untuk tidak mematok baht terhadap dolar AS sehingga mata uang tersebut mengalami devaluasi dan menimbulkan dampak pada berbagai sektor.
Gedung tersebut sempat menghadapi masalah hukum dan penyitaan. Pemilik Sathorn Unique Tower, Pansit Torsuwan sudah sempat ingin menjual gedung tersebut, tetapi hingga saat ini tidak juga kunjung mendapatkan pembeli.
Bangunan yang seharusnya menyediakan 659 unit hunian dan 54 unit ritel, akhirnya ditinggalkan begitu saja dengan kerangka beton yang belum sama sekali dipoles. Tempat tersebut pun dilarang untuk dimasuki.
Namun, beberapa orang nekat untuk melihat-lihat bagian dalam. Dilihat detikcom dari foto-foto yang beredar, bagian dalamnya pun belum sepenuhnya selesai, dindingnya masih berupa beton, belum dicat. Tangganya masih polos dari beton. Kemudian, banyak hiasan tiang dinding yang dibiarkan di lantai. Terdapat beberapa bathtub yang kondisinya terbalik memblokir jalan di lorong kamar.
Beberapa dinding juga ada yang sudah kotor akibat graffiti dari masyarakat yang masuk secara ilegal. Salah satu hal yang bagus dari gedung ini adalah pemandangannya. Dari atas, pengunjung bisa melihat pemandangan Kota Bangkok dan sungai Chao Phraya. Namun, untuk memasuki lantai atas ini harus berhati-hati karena tidak ada pengaman di pinggirannya dan sudah banyak ditumbuhi semak liar.
Setelah bertahun-tahun kosong, masyarakat setempat pun menjuluki gedung ini sebagai Ghost Tower. Menurut cerita yang beredar, tanah yang dipakai untuk membangun gedung tersebut dulunya adalah kuburan. Bahkan saking takutnya warga dengan gedung tersebut, ada yang menyebut bayangan gedung tersebut yang menimpa kuil di dekatnya dapat membawa sial.
Selain itu, ada kejadian tragis di gedung ini. Seorang turis asal Swedia ditemukan meninggal dunia di lantai 43 pada 2014 lalu.
Gedung ini baru-baru ini juga menjadi sorotan karena tidak rusak atau terdampak gempa Myanmar 7,7 magnitudo yang juga terasa hingga Thailand.
Saat ini Sathorn Unique Tower masih tegak berdiri, pemiliknya memanfaatkan gedung tersebut sebagai papan billboard raksasa untuk memajang iklan untuk mendapat pemasukan.
(aqi/das)