Tren hunian berkonsep ramah lingkungan kini semakin disasar pengembang mengingat masyarakat yang kian menaruh perhatian terhadap isu perubahan iklim. Kebutuhan akan hunian ini juga dinilai sangat potensial.
Peluang itu ditangkap oleh pengembang Lodji Group yang baru meluncurkan produk teranyar di kawasan Bandung Timur. Mengambil lokasi di kawasan yang dikelilingi gunung yang masih asri, pengembang ini membangun 2.100 unit hunian di atas lahan 23 hektare di kawasan Rancaekek, Bandung Timur.
Managing Director Lodji Group, Martinus Chandra mengatakan, minat masyarakat terhadap hunian seharga Rp 300 juta sampai Rp 600 juta masih cukup menjanjikan. Apalagi, hunian tersebut juga lekat dengan konsep asri, ramah lingkungan dan berkelanjutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Begitu memasuki kawasan ini yang dikelilingi oleh deretan pegunungan, penghuni akan disambut oleh nuansa hijau pepohonan, gemericik air kolam besar ikan dan tatanan landscape yang terencana, sehingga akan terasa sebagai lingkungan hunian yang sejuk, nyaman dengan kualitas udara yang lebih baik, ucap Martinus Chandra dalam keterangannya, Sabtu (21/6/2025).
Ia juga menambahkan, dalam upaya menghindari resiko banjir, Mekar Lodji Parahyangan adalah kawasan hunian satu-satunya yang bekerjasama dengan unit pemerintah daerah setempat membangun saluran khusus drainase selebar 7 meter sepanjang kurang lebih 375 meter, yang terkoneksi dengan 2 danau retensi di kawasan Mekar Lodji Parahyangan untuk mengalirkan air hujan langsung menuju Sungai Cimande.
"Kawasan hunian ini dikembangkan di atas lahan seluas 26 hektar dengan rencana jumlah unit hunian kurang lebih 2100 rumah dan terdiri atas beberapa pilihan tipe," imbuh Martinus Chandra.
Ada beberapa tipe rumah yang akan diluncurkan yaitu tipe 34/60, tipe 40/70 dan 73/60 dengan harga Rp 300 juta sampai Rp 600 juta.
"Untuk rencana pre-launching, kami menawarkan promo spesial kepada konsumen pembelian rumah di Mekar Lodji Parahyangan, karena seluruh biaya-biaya yang memberatkan seperti Biaya KPR, BPHTB, AJB juga telah ditanggung oleh Developer, sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku", terangnya.
Martinus menargetkan, animo masyarakat terhadap hunian ini tinggi, "Kami menargetkan dalam petengahan tahun 2026, unit-unit hunian tahap pertama dapat terjual habis, sehingga kami bisa melanjutkan ke pengembangan tahap berikutnya," pungkas Martinus Chandra
(aqi/zlf)