Kawasan pinggiran Jakarta kini tak lagi dianggap sebagai "pelarian" dari mahalnya harga rumah di pusat kota. Sebab, pengembang besar yang bermain di wilayah ini tak hanya menjual hunian, tapi juga membangun infrastruktur transportasi yang mumpuni. Akses jalan, tol, hingga transportasi massal dirancang demi mendukung kenyamanan dan mobilitas penghuni.
Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI), Joko Suranto, mengatakan bahwa pengembangan kota di pinggiran Jakarta seperti di barat atau timur sudah tidak bisa dipisahkan dari perencanaan transportasi. Menurutnya, aspek aksesibilitas menjadi pertimbangan penting bagi masyarakat dalam memilih tempat tinggal.
"Pengembang besar umumnya menyiapkan dan mendesain fasilitas transportasi ke permukiman karena terkait kebutuhan konsumen maupun prospek investasi. Mau tidak mau, sarana transportasi akan direncanakan pengembang, baik dibangun sendiri maupun melalui skema kerja sama," ujar Joko dalam sejumlah pertemuan media.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebutkan, kawasan barat Jakarta saat ini menjadi contoh paling nyata. Deretan proyek kota mandiri seperti Paramount Gading Serpong, BSD City, Alam Sutera, Lippo Karawaci dan Summarecon Serpong menunjukkan keseriusan pengembang dalam membangun kawasan yang lengkap-tidak hanya hunian, tetapi juga sarana pendidikan, kesehatan, komersial, dan tentu saja akses jalan dan transportasi umum.
Namun, Joko menekankan bahwa legalitas dan perencanaan saja tidak cukup. Reputasi pengembang juga harus menjadi perhatian utama calon pembeli.
"Sebagai konsumen, kita berhak memeriksa apa saja proyek yang pernah ditangani pengembang. Lihat fasilitasnya, apakah berkembang terus atau stagnan. Itu penting untuk menilai komitmen developer," tegasnya.
Salah satu contoh pengembang yang aktif melengkapi kawasan dengan infrastruktur adalah Paramount Land. Di Paramount Gading Serpong dan proyek barunya Paramount Petals (400 ha), perusahaan ini fokus membuka akses dan memperkuat jaringan transportasi.
Paramount Petals saat ini tengah membangun akses tol langsung KM 25 Jakarta-Merak. Proyek ini dikerjakan bersama Pemkab Tangerang dan PT Jasa Marga, dengan progres konstruksi mencapai 45% per Mei 2025. Targetnya rampung di akhir tahun.
"Fokus kami saat ini adalah pengerjaan struktur jalan boulevard, jalan masuk gerbang tol, serta flyover Pertagas. Kami ingin memastikan mobilitas penghuni terjaga dengan baik," ujar Direktur Paramount Land, Norman Daulay, Rabu (18/6).
Tak hanya tol, kawasan ini juga akan dilintasi jalur MRT Fase 3 Balaraja-Cikarang sepanjang 84 km dengan total 49 stasiun. Proyek transportasi massal ini akan memudahkan warga yang bekerja di Jakarta maupun wilayah sekitarnya.
Seiring pembangunan, lebih dari 1.000 unit rumah telah dibangun dan 500 KK telah menghuni Paramount Petals. Sejumlah fasilitas juga telah dibuka seperti Paramount Estate Management, Bethsaida Clinic, Community Club, Alfamidi, KFC, Kongdjie Coffee, serta restoran Sunda Kampung Kecil yang akan segera hadir.
(das/das)