Kondisi alam di Bali yang masih asri dan terjaga berdampak positif pada pasar properti. Pasar properti Bali mengalami lonjakan yang cukup signifikan tercermin dari banyaknya proyek-proyek residensial baru.
Sejak pandemi usai, investasi asing di Bali di sektor properti menunjukkan tren yang positif. Sebagian besar investasi mengalir ke pembangunan-pembangunan villa dan residensial yang mengusung konsep wellness living. Di antara banyaknya investasi tersebut, investor asing masih mendominasi.
"Saat ini, minim pilihan untuk investor lokal yang mau berinvestasi di Bali. Saya sendiri sebagai seorang investor, beberapa kali sempat melirik properti premium yang dikembangkan oleh developer asing, namun tidak banyak yang menawarkan kepemilikan Freehold atau SHM, dan ada keraguan apakah pengembang asing ini cukup berkomitmen secara jangka panjang untuk menjaga kelangsungan investasi properti saya. Hal inilah yang mendasari, hadirnya Murino dalam pasar properti butik di Bali," ungkap Efrat Tio, CEO Murino Group dalam keterangannya, Selasa (17/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berangkat dari hal tersebut, Efrat mengatakan, pihaknya agresif untuk mengembangkan proyek properti dengan konsep wellness living. Didukung oleh kondisi alam Bali yang masih asri, pengembang ini pede produknya kan dinikmati pasar.
Efrat mengatakan, Murino di tahap awal mengembangkan proyek The Ease Canggu yang terletak di Batu Mejan, Canggu.
"Proyek ini menawarkan kombinasi fungsi ganda: sebagai tempat tinggal sekaligus aset investasi dengan potensi sewa optimal," tuturnya.
The Ease akan mencakup 25 vila dan 24 unit apartemen eksklusif, yang seluruhnya akan dikelola secara profesional sebagai boutique hotel full-service berstandar bintang 5. Skema ini memungkinkan fleksibilitas penuh bagi pemilik, baik untuk digunakan secara pribadi tanpa batasan, maupun jika disewakan tanpa repot. Villa di The Ease dipasarkan mulai dari kisaran Rp 10 miliar hingga Rp 18 miliar
Selain itu, proyek apartemen ditawarkan mulai dari Rp 3 miliar sampai Rp 6 miliar.
"Didukung oleh pasar sewa-menyewa yang kuat di Bali, investasi properti di komplek eksklusif ini diproyeksikan dapat menghasilkan Return of Investment atau ROI sebesar 8-12% per tahun. Dengan jumlah unit yang sangat terbatas dan potensi investasi yang cukup menggiurkan, Murino Group cukup optimis proyek ini akan menjadi rebutan para investor lokal maupun internasional," katanya.
Dia melanjutkan, sesuai dengan konsepnya, pengembang menjamin pengalaman hidup yang selaras dengan alam. Kompleks ini dikelilingi oleh hutan Eucalyptus ikonik yang tidak hanya memberi karakter estetis yang kuat, tetapi juga berfungsi alami sebagai penolak nyamuk, penyaring udara, dan peredam suara-menciptakan atmosfer yang lebih tenang, sehat, dan menyegarkan.
Sebelumnya, beberapa proyek properti berkonsep wellness living ini sudah berkembang di Bali.
(aqi/zlf)