Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) meninjau mock up rumah subsidi untuk kawasan perkotaan. Desain rumah tersebut merupakan desain dari Bos Lippo Group James Riady.
Ara mengatakan desain tersebut bisa menjadi opsi bagi pengembang membangun rumah subsidi. Ia pun mengajak pengembang yang hadir untuk membangun dengan desain usulan James.
Adapun salah satu usulan desainnya berupa bangunan berukuran 14 meter persegi. Menurut James luas tersebut sebagai acuan luas terkecil yang memungkinkan, sehingga ke depannya bisa didesain lebih luas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikcom di lokasi, ada dua sampel desain bangunan rumah subsidi, yang dibedakan dari jumlah kamar tidur.
![]() |
Rumah berisi satu kamar tidur memiliki luas tanah 25 meter persegi dan bangunan 14 meter persegi. Ketika masuk langsung ada ruangan yang menggabungkan ruang tamu, dapur, dan ruang cuci baju.
Kemudian ada sekat yang membatasi ruangan tersebut dengan kamar tidur. Kamar tidur ini diisi tempat tidur berukuran besar, cukup untuk dua orang. Di ruangan yang sama ada kamar mandi berisi shower, wastafel, dan WC duduk.
![]() |
Di sisi lain, rumah tipe dua kamar tidur mempunyai luas tanah 26,3 meter persegi dan bangunan 23,4 meter persegi. Desain rumah ini mirip dengan rumah tipe satu kamar.
Perbedaan utama rumah tipe dua kamar ini adalah kamar kedua ada di lantai dua berupa lantai mezzanine. Kamar kedua itu pun dilengkapi kamar mandi.
![]() |
Namun, Ara menyebut desain rumah berukuran minimalis terhalang karena ada peraturan pemerintah tentang luas efektif rumah, yakni sebesar 54 meter persegi.
"Kalau itu gak berhasil, walaupun teman-teman mungkin setuju ini masuk ke rumah subsidi, ya komersilnya tetap jalan aja," kata Ara di Lobby Nobu Bank, Jl. Jenderal Sudirman, Karet, Semanggi, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (12/6/2025).
Ia menyebut draft peraturan tentang batasan luas rumah subsidi belum final. Ara terbuka menerima kritikan dan masukan.
James mengatakan pihaknya tidak membangun rumah subsidi. Namun, ia mendapat undangan untuk mendesain rumah subsidi oleh pemerintah.
"Bagaimana sehingga kita bisa memberikan kontribusi? Langsung kita terjunkan satu tim untuk membuat desain yang efisien," kata James.
Menurutnya ruangan yang baik itu ada great room. Ketika masuk ke rumah, penghuni merasa lega di dalamnya.
Selain itu, ia mengatakan dirinya ingin bekerja sama dengan pengembang yang membangangun rumah subsidi. Ia mau menyediakan pinjaman ataupun modal bagi pengembang yang membutuhkan dan memenuhi syarat.
"Kami juga bersedia berinvestasi kepada usaha-usaha dari pemain-pemain FLPP yang sudah berjalan. Yang direkomendasikan oleh Pak Menteri dan kementerian. Jadi, jika butuh modal, kita investasi. Jika butuh pinjaman, kita berikan pinjaman," ucapnya.
(dhw/das)