.webp)
Hunian premium berkonsep work-life balance dengan desain menyatu dengan lingkungan semakin diincar oleh investor di Bali. Hal ini dibuktikan oleh salah satu pengembang yang telah menjual vila-vila wellness berkonsep living dalam hitungan jam.
Pengembang OXO Living meluncurkan proyek hunian terbarunya bernama OXO The Pavilions. Sebanyak 21 dari 24 unit vila eksklusif yang ditawarkan terjual saat launching OXO The Pavilions pada Minggu (8/6) lalu.
CEO OXO Living Johannes Weissenbaeck mengatakan pihaknya bertujuan membangun komunitas yang memiliki nilai-nilai yang sama. Komunitas investor OXO Living beragam mulai dari warga Bali hingga pembeli dari Jakarta, Surabaya, Singapura, Australia, Hong Kong, Swiss, Jerman, Austria, Spanyol, Denmark, Eropa Timur, dan Amerika Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini masih tersedia beberapa unit vila dengan 3, 4, dan 5 kamar tidur. Ini merupakan kesempatan terakhir bagi mereka yang melewatkan acara peluncuran," kata Johannes dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (10/6/2025).
"OXO The Pavilions memiliki tujuan untuk menciptakan sesuatu yang langgeng, dengan investor yang mencari nilai dari desain, kesehatan, dan kehidupan bermakna," tuturnya.
Ia menambahkan hunian tersebut mengusung konsep utama wellness living, manajemen sekelas hotel, dan desain yang berwawasan ke depan. Apalagi proyek ini berada di depan Nuanu Creative City, pusat budaya dan inovasi di pantai barat Bali. OXO Living pun merupakan mitra utama dalam pengembangan hunian.
Menurut Johannes, respons pasar terhadap proyek ini sangat besar. Bukan sekadar membeli hunian, para investor juga membeli visi bersama yang memprioritaskan kelanggengan, komunitas, dan kehidupan yang tertata rapi dalam sebuah lingkungan. Lingkungan tersebut dapat dinikmati untuk menyendiri, tetapi juga mudah untuk bersosialisasi.
"OXO The Pavilions bukan hanya tentang realestat. Ini tentang menciptakan tolok ukur baru bagaimana seseorang tinggal dan berinvestasi di Bali. Di sini, gaya hidup dan investasi menjadi satu kesatuan," ucapnya.
"Apa yang kami bangun bersama bukan sekadar destinasi baru di Bali. Ini adalah cetak biru untuk kehidupan masa depan," kata CEO Nuanu Creative City, Lev Kroll.
"Kami gembira memiliki OXO sebagai bagian integral dari visi ini, dan kami sangat senang pasar bisa menerima konsep ini," tambahnya.
"Bagi kami, yang penting bukan hanya mencari investor, tetapi mencari investor yang tepat, yakni orang-orang dengan nilai dan visi yang sama-yang ingin Anda jadikan tetangga dan rekan bisnis, serta orang-orang yang ingin Anda peluk saat bertemu dengan mereka," ungkap Lev.
OXO The Pavilions dirancang oleh arsitek Chris Precht. Tata letak antar hunian didesain agar mendorong hubungan antar penghuni (komunitas), namun tetap menjaga privasi setiap individu.
"Desain harus memiliki tujuan yang lebih dalam. Di OXO The Pavilions, kami ingin setiap hunian terasa seperti tempat berlindung, namun tetap memastikan interaksi penghuni dengan lingkungan sekitar. Proyek ini adalah tentang architecture that gives back," kata Chris Precht.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/zlf)
