Industri Hotel di Jakarta Mulai Tumbang, Banyak Gedung Dijual!

Industri Hotel di Jakarta Mulai Tumbang, Banyak Gedung Dijual!

ilham fikriansyah - detikProperti
Senin, 26 Mei 2025 13:56 WIB
Industri Hotel di Jakarta Mulai Tumbang, Banyak Gedung Dijual!
Ilustrasi hotel dijual di berbagai situs online. Foto: Tim Infografis Fuad Hasim
Jakarta -

Kondisi ekonomi global yang sedang surut ternyata turut berpengaruh terhadap industri hotel di Indonesia. Menurut Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Khusus Jakarta (BPD PHRI DK Jakarta), ada banyak gedung hotel yang dijual di wilayah Jakarta.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua BPD PHRI DK Jakarta, Sutrisno Iwantono. Ia menyebut industri hotel saat ini sedang krisis sehingga beberapa pemilik memilih menjualnya. Kasus tersebut banyak ia temukan saat membuka beberapa situs jual beli properti online.

"Kalau yang melapor (ke PHRI DK Jakarta) belum ada ya, tetapi kalau kita lihat angka-angka di situs jual properti online, itu yang jualan gedung hotel itu sudah banyak sekali. Artinya, mereka kesulitan untuk mengelola," kata Iwantono dalam konferensi pers online bersama PHRI DK Jakarta, Senin (26/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim detikProperti mencoba untuk menelusuri soal banyaknya gedung hotel yang dijual. Dari pantauan di berbagai situs, memang ditemukan cukup banyak bangunan hotel di Jakarta yang dijual.

Salah satunya terdapat sebuah hotel yang berlokasi di Pademangan, Jakarta Utara. Hotel ini terdiri dari 146 kamar dengan luas bangunan 7.200 meter persegi dan luas tanah 5.775 meter persegi.

ADVERTISEMENT

Hotel ini dijual termasuk aset-aset yang ada di dalamnya. Dalam kolom deskripsi, tertulis jika hotel ini dalam kondisi terawat, rapi, dan bersih. Untuk harga hotel tersebut dibanderol Rp 45 miliar.

Bergeser ke lokasi lain, ditemukan sebuah hotel bintang 3 yang dijual di Grogol Pertamburan, Jakarta Barat. Luas tanah hotel tersebut mencapai 1.156 meter persegi dan luas bangunannya 4.188 meter persegi.

Pada kolom deskripsi, tertulis jika hotel tersebut terdiri dari 10 lantai dan memiliki 96 kamar. Terdapat juga ruang meeting dan parkiran basement yang dapat menampung hingga 47 mobil. Hotel tersebut dijual seharga Rp 65 miliar.

Dalam penelusuran lainnya, terdapat sebuah hotel bintang 4 yang dijual di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Hotel ini terbilang berada di lokasi strategis karena dekat jalan tol dan berbagai pusat perbelanjaan.

Hotel tersebut punya luas tanah 5.234 meter persegi dan luas bangunan 25.617 meter persegi. Bangunan yang terdiri dari 26 lantai itu memiliki 296 kamar dan lift sebanyak 5 unit. Untuk harganya sendiri dipatok mencapai Rp 800 miliar dan belum termasuk PPN.

Sebenarnya, masih ada sejumlah gedung hotel lainnya yang dijual di berbagai situs jual beli properti online. Ditemukan sebuah hotel di kawasan Gambir, Jakarta Pusat yang dijual Rp 91 miliar. Lalu ada juga sebuah hotel di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang dijual dengan harga Rp 250 miliar.

Industri Hotel di Jakarta Tengah Menjerit

Banyaknya gedung hotel yang dijual di Jakarta bukan tanpa sebab. Hal ini bisa terjadi karena adanya tren penurunan terhadap tingkat hunian pada triwulan pertama 2025.

Berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan Badan Pimpinan Daerah (BPD) PHRI DK Jakarta pada April 2025 terhadap anggotanya, tercatat 96,7% hotel melaporkan terjadinya penurunan tingkat hunian. Hal itu berdampak pada banyak pelaku usaha yang terpaksa melakukan pengurangan karyawan sekaligus menerapkan berbagai strategi efisiensi.

Ada beberapa faktor utama yang memicu kondisi industri perhotelan semakin memburuk. Dari hasil survei oleh BPD PHRI DK Jakarta, sebanyak 66,7% responden menyebutkan penurunan tertinggi berasal dari segmen pasar pemerintahan. Hal ini dampak dari kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan sejumlah lembaga pemerintah.

"Ini karena adanya pengetatan anggaran, sebagaimana kita tahu hotel-hotel itu memang salah satu sumber penting mulai dari hunian kamar, (ruang) meeting, juga restoran itu berasal dari pemerintah," ujar Iwantono.

Pelaku usaha hotel juga harus menanggung biaya operasional yang makin mahal, mulai dari tarif PDAM, gas, dan listrik yang mengalami kenaikan. Di sisi lain, tingkat hunian hotel mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir sehingga banyak yang merugi.

Dengan kondisi yang semakin krisis, sebanyak 70% pemilik hotel yang disurvei BPD PHRI DK Jakarta menyatakan akan melakukan pengurangan jumlah karyawan. Responden memprediksi akan melakukan PHK karyawan sebanyak 10-30%. Selain itu, 90% responden melakukan pengurangan daily worker dan 37,7% responden akan melakukan pengurangan staf.

Iwantono berharap pemerintah dapat merespons secara cepat dan tepat terhadap permasalahan yang terjadi. Sebab, industri hotel dan restoran tak hanya penting dalam perekonomian, tapi juga menjadi wajah pariwisata Jakarta di mata internasional.

"Jika ingin dilakukan penghematan tolong selektif ya, dalam artian sekiranya hal-hal yang tidak perlu dikurangi seperti yang menyangkut kehidupan orang banyak, karena ini dapat berdampak luas dan tentu dampaknya ke masyarakat," jelasnya.

Simak juga video "Kala Anggota DPR Cecar Kementerian ATR/BPN Soal Kisruh Hotel Sultan" di sini:

(ilf/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads