Rumah masa kecil Putri Diana atau Lady Diana kondisinya begitu memprihatinkan. Sebab, rumah ini tak pernah diurus sejak 2021 silam dan terbengkalai begitu saja.
Dilansir situs Mirror, Minggu (25/5/2025), Putri Diana lahir di Park House, yakni sebuah kawasan perumahan keluarga kerajaan Norfolk, pada 1 Juli 1961. Ia tinggal di rumah tersebut hingga usianya menginjak 14 tahun.
Rumah masa kecil Putri Diana sangat besar karena terdapat 16 kamar tidur. Fasilitasnya juga lengkap, mulai dari halaman yang luas hingga kolam renang yang sering digunakan Diana dan saudaranya bermain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kondisinya sekarang sudah berubah 180 derajat. Rumah mewah itu kini terbengkalai dan tak ada yang mengurusnya. Di sekeliling rumah terdapat rumput liar yang tumbuh tinggi, cat jendela sudah mengelupas, dan batu bata yang berlumut.
![]() |
Ada juga sebuah gudang yang nampak tak terurus selama bertahun-tahun. Sebab, bangunan yang terbuat dari material kayu itu sudah mau ambruk. Kaca jendela juga pecah seperti dilempari dari luar. Bisa dibilang, gudang tersebut hanya menunggu waktu saja untuk rubuh.
Untuk mencegah orang-orang masuk, terdapat pagar yang mengelilingi hunian Putri Diana semasa kecil itu. Namun cara ini nampaknya kurang efektif karena pagar itu terbuat dari kayu dan ukurannya pendek. Namun, dibangun pagar besi cukup tinggi yang menutup area kolam renang.
Melihat kondisi rumah tersebut yang tak pernah diurus, penduduk setempat merasa marah dan kecewa terhadap Pangeran Charles (Raja Charles III), mantan suami Putri Diana. Salah satu warga mengatakan jika rumah tersebut harusnya dirawat kembali seperti semula.
"Sungguh sedih mengetahui bagaimana rumah itu ditinggalkan begitu saja. Jika penduduk setempat tahu mereka akan terkejut, tetapi Anda tidak dapat melihatnya (rumah) dari jalan sehingga sangat sedikit yang tahu bagaimana rumah itu ditinggalkan. Sungguh menyedihkan," kata Selina Raines, warga Desa Snettisham yang jaraknya cukup dekat dengan rumah masa kecil Putri Diana.
Banyak warga yang protes karena jarak antara rumah tersebut dengan Sandringham House, hunian pribadi milik Pangeran Charles, sekitar 500 meter saja. Rumah masa kecil Putri Diana dibiarkan tak terurus, sedangkan kediaman milik Raja Charles III itu terawat rapi dan bersih sampai sekarang.
Selain itu, rumah masa kecil Putri Diana juga bersebelahan dengan gereja St Mary Magdalene, tempat para bangsawan menghadiri kebaktian Hari Natal setiap tahun. Pangeran Charles seolah tak peduli dengan rumah itu, padahal ia sendiri telah menginvestasikan banyak uang untuk proyek di kawasan tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Pada Juni 2024, ia mendapat lampu hijau untuk membuka lokasi glamping mewah seluas 25 hektare. Lalu pada November kemarin, raja yang punya hobi berkebun itu memasang sekitar 2.000 panel surya agar kebun pribadinya semakin baik.
"Pangeran Charles punya uang untuk diinvestasikan ke lokasi tersebut, tetapi tidak untuk diinvestasikan ke rumah tempat Putri Diana dibesarkan," kata salah satu penduduk yang tak mau disebutkan namanya.
Sempat Digunakan Sebagai Panti Jompo bagi Penyandang Disabilitas
Rumah tersebut sebenarnya bukan milik keluarga pribadi Putri Diana, melainkan orang tuanya menyewa dari keluarga mendiang Ratu. Diana dan keluarga kemudian pindah ke rumah megah di Northamptonshire, Althrop, pada 1975.
Setelah ditinggalkan Putri Diana, hunian tersebut disumbangkan ke badan amal Leonard Cheshire dan dikelola menjadi panti jompo bagi penyandang disabilitas selama lebih dari 30 tahun.
Namun, biaya sewa yang semakin mahal pasca pandemi COVID-19 membuat rumah itu dikembalikan lagi ke pemiliknya pada Mei 2021. Sayang, pemilik rumah itu sengaja membiarkan hunian itu kosong dan terbengkalai sampai saat ini.
Sejumlah warga setempat menginginkan rumah tersebut dikembalikan lagi ke badan amal. Tujuannya agar bisa dimanfaatkan kembali untuk masyarakat setempat dan tidak terlupakan begitu saja.
"Rumah itu luar biasa, sangat menyedihkan dibiarkan terbengkalai. Dahulu rumah ini indah, semua peralatannya baru dan mereka punya daftar tunggu. Saya ingin rumah itu dikembalikan seperti semula, tapi saya rasa dengan layanan kesehatan yang kita miliki saat ini, hal itu tidak akan terjadi," ujar seorang pensiunan terapis okupasi yang pernah bekerja di sana.
Kini, rumah itu seolah dilupakan dan dibiarkan tanpa ada rencana perbaikan atau renovasi ke depannya.
(ilf/das)