Pernah mendengar soal rumah tusuk sate? Sebutan ini merujuk pada posisi rumah yang berada di persimpangan jalan yang membentuk huruf T. Berbeda dengan posisi rumah lainnya, ternyata ada satu mitos yang beredar dan membuat lokasi rumah ini dihindari. Apa itu?
Menurut mitos yang beredar di masyarakat, rumah tusuk sate dihindari karena dianggap dapat membawa sial bagi pemilik rumah. Mulai dari membuat keluarga tidak harmonis, sering tertimpa nasib buruk, rawan menjadi area kecelakaan, hingga penghuninya bisa rawan terkena penyakit. Kemudian, bagi penghuni rumah yang membuka usaha di rumah tersebut, konon katanya bisa membuat bisnis mandek. Kira-kira benar nggak ya mitos ini?
Dalam feng shui ternyata ada pembahasan mengenai posisi rumah tusuk sate. Dikutip dari Buku Lengkap Shio & Feng Shui yang ditulis oleh Tjahyadi Budi Santosa, menurut ahli feng shui rumah tusuk sate bisa banyak mendatangkan kemalangan. Baik itu yang datang dari tindakan penghuni rumah ataupun orang lain yang lewat depan rumah tersebut (merujuk pada kecelakaan yang mengarah ke rumah). Sebab, posisinya menghadap langsung ke pertigaan jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terdapat beberapa penyebab rumah tusuk sate disebut membawa sial menurut feng shui, berikut di antaranya.
1. Posisi rumah tusuk sate tidak menerima energi qi dengan baik. Hal ini membuat energi sudah rusak duluan, sebelum bisa sampai ke dalam ruangan rumah
2. Rumah yang berada di posisi yang tertusuk dapat menerima panah beracun (poison arrow).
3. Rumah tusuk sate mendapatkan sebuah angin dari jalan yang mengarah rumah tersebut.
Lantas, apabila sudah terlanjur membeli bangunan atau membuka usaha di ruko yang posisinya di area T pertigaan, apa yang harus dilakukan untuk menepis mitos tersebut? Dalam feng shui dianjurkan melakukan hal ini untuk melindungi rumah dari hal-hal buruk dari posisi tusuk sate.
1. Memasang benda-benda feng shui di depan dan dalam rumah tusuk sate. Contohnya, cermin, lonceng angin, atau water feature.
2. Membuat kolam air dan taman di bagian kiri atau kanan rumah tusuk sate.
3. Menanam pohon yang cukup tinggi, di bagian depan rumah tusuk sate. Hal ini dalam upaya menahan angin besar yang masuk.
Rumah Tusuk Sate Menurut Islam
Dari pandangan Islam, anggapan atau mitos rumah sate itu tidaklah benar. Sebagaimana dijelaskan oleh Ustadz Khalid Basalamah dalam ceramahnya.
"Mau tusuk sate, mau tusuk apa... rumah dibangun dengan uang halal, mau di ujung gang, mau di samping, mau bentuknya kotak, nggak ada masalah sama sekali," terang Ustadz Basalamah dalam video yang diunggah akun YouTube Sebuah Kisah Official.
Ia menegaskan bahwa dalam Islam, tidak ada hubungannya rumah tusuk sate dengan membawa sial. Masyarakat yang percaya mitos tersebut adalah tathayyur (menggantungkan sesuatu pada hal-hal yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan syariat islam).
(aqi/das)