Dua properti milik Perdana Menteri (PM) Inggris, Keir Starmer, diserang oleh orang tak dikenal. Bahkan, salah satu properti miliknya diserang dengan cara dibakar hingga bagian pintu rumah hangus.
Dilansir BBC, Selasa (13/5/2025), insiden pertama terjadi di rumah pribadi milik Keir Starmer di Kentish Town, London Utara, pada Senin dini hari. Polisi menemukan adanya kerusakan di pintu masuk properti pasca serangan tersebut. Beruntung tidak ada korban jiwa dari insiden tersebut.
Sementara itu, insiden kedua terjadi pada pukul 03.00 waktu setempat di dekat Islington, London Utara. Sebuah rumah pribadi yang terkait milik Keir Starmer diserang dengan cara dibakar. Beruntung api hanya melahap bagian pintu depan rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari The Sun, salah satu tetangga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, terdengar suara cukup keras ketika rumah milik Keir Starmer diserang. Tak lama, muncul kobaran api dari depan pintu rumah.
"Suaranya keras sekali, seperti kaca pecah. Sungguh mengerikan," kata tetangga tersebut.
Seorang juru bicara dari Metro Police mengatakan tidak ada korban jiwa pasca penyerangan di kediaman milik Keir Starmer. Namun, pintu rumahnya mengalami kerusakan cukup parah akibat kobaran api.
Insiden penyerangan tersebut mendapat perhatian serius dari pihak kepolisian. Saat ini, polisi masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mencari pelaku dan mengungkap motif penyerangan.
Diketahui, salah satu kediaman Keir Starmer yang diserang harganya ditaksir mencapai 2 juta poundsterling atau sekitar Rp 43,7 miliar (kurs Rp 21.899). Starmer juga sempat tinggal di rumahnya di Kentish Town sebelum terpilih menjadi PM Inggris pada Juli 2024 lalu.
Saat ini, kedua properti tersebut telah disewakan oleh Keir Starmer. Sedangkan ia dan keluarganya lebih memilih tinggal di kediaman resmi di Downing Street.
Sebelumnya, rumah Keir Starmer di Kentish Town juga pernah jadi sasaran para pengunjuk rasa. Tiga orang dinyatakan bersalah setelah melanggar ketertiban umum saat menggelar demonstrasi pro Palestina di luar rumah tersebut pada Juni 2024.
(ilf/ilf)