Pemerintahan Taliban di Afghanistan menegaskan akan melanjutkan proyek pembangunan kembali Kota Kabul yang bernama 'Kabul Baru'. Proyek ini akan membangun perumahan dan pembangunan perkotaan berskala besar yang telah diluncurkan oleh pemerintahan sebelumnya
Menurut komisi Taliban yang mengurusi pertanahan bahwa 370.000 jerib (satuan pengukuran tanah di Timur Tengah) atau sekitar 182.800 hektare lahan telah dialokasikan untuk proyek tersebut di distrik Deh Sabz, timur laut ibu kota.
"Proyek Kabul Baru sangat penting bagi masa depan kota dan merupakan solusi bagi krisis perumahan," kata seorang anggota komisi tersebut dilansir dari Amu, Senin (12/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun proyek tersebut secara resmi diluncurkan kembali di bawah pemerintahan Taliban, hampir empat tahun setelah mereka berkuasa, pembangunannya belum menunjukkan kemajuan yang signifikan. Taliban tidak memberikan jadwal atau informasi terbaru tentang pembangunan infrastruktur atau sumber pendanaan.
Di sisi lain, pemerintahan Taliban di Afghanistan saat ini tengah melakukan upaya yang mereka sebut perebutan kembali tanah-tanah negara. Hal itu merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk menegaskan kontrol administratif dan merestrukturisasi pengelolaan properti di bawah kekuasaan mereka.
Namun, hak atas tanah tetap menjadi isu sensitif di Afghanistan, di mana klaim yang tumpang tindih, kurangnya dokumentasi, dan korupsi di masa lalu telah menyebabkan sengketa kepemilikan tidak terselesaikan di banyak wilayah.
Komisi Taliban yang bertugas merebut kembali tanah yang disita mengumumkan pada hari Minggu bahwa mereka telah mendaftarkan lebih dari 12,7 juta jerib, 6,3 juta hektare tanah, di seluruh negeri sebagai milik umum, dan mereklamasi 32.600 hektare di antaranya di Kabul saja.
Dalam konferensi pers di Kabul, anggota Komisi Pencegahan Perampasan Tanah Taliban mengatakan bahwa secara nasional, total tanah yang diidentifikasi untuk kepemilikan negara sejak pembentukan komisi tersebut kini melebihi 49,7 juta jerib, dengan 3,9 juta jerib yang telah diambil alih secara resmi hingga saat ini.
"Ini adalah upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk merebut kembali tanah negara dari penjajah dan perampas ilegal," kata Mohammad Ismail Ghaznawi, anggota komisi Taliban.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(das/abr)