Pemilihan paus baru atau sering disebut konklaf akan digelar pada Rabu (7/5/2025) pukul 15.00 WIB. Keamanan di Kapel Sistina, tempat pemilihan paus baru telah diperketat agar tidak ada informasi yang bocor selama acara berlangsung.

Kapel Sistina telah dilengkapi dengan sistem keamanan yang canggih dan jauh dari jangkauan orang luar. Bahkan Vatikan telah menyiapkan alat khusus untuk memblokir penyadapan dalam bentuk apa pun.

Dilansir Vatican News Vatikan memiliki teknologi anti-penyadapan berbentuk sangkar Faraday yang dipasang di dalam Kapel Sistina, kediaman Santa Marta, dan Aula Sinode, tempat berlangsungnya pertemuan pra-konklaf dan acara inti.

Sangkar Faraday adalah sejenis pelindung untuk mencegah transmisi gelombang elektromagnetik dengan cara mengelilingi area yang ditargetkan dengan bahan penghantar listrik.

Menurut laporan Reuters, Vatikan juga telah mematikan sinyal telepon di Kapel Sistina selama pemilihan paus berlangsung.

Kemudian, lantai tempat 133 kardinal berusia di bawah 80 tahun akan berjalan juga telah dipersiapkan secara khusus. Lantai tersebut dibuat lebih tinggi dari lantai asli, menyatu dengan dasar altar. Terdapat beberapa anak tangga yang dibuat lebih tinggi daripada bagian kapel lainnya.

Konon katanya di bawah lantai tersebut terdapat kabel listrik dan sistem suara, dan hal-hal lain yang hanya diketahui oleh pejabat Vatikan. Sempat terdengar kabar jika alat pengacau sinyal juga akan ditempatkan di bawah lantai tersebut, tetapi kabar tersebut dibantah oleh Pendeta Thomas Rosica.

"Mereka tidak akan berfungsi jika itu kamu menaruhnya di sana," kata Rosica kepada awak media, seperti yang dikutip dari Fast Company, Rabu (7/5/2025).

Ia menyebutkan alat canggih tersebut biasanya akan dipasang di tempat tinggi yakni di dinding. Menurut Reuters alat pengacau sinyal itu akan dipasang di ketinggian lebih dari 20 meter dari lantai Kapel Sistina.

Jendela di Kapel Sistina juga telah dipasang stiker film untuk mencegah kamera nirawak seperti drone. Perangkat tersembunyi di dalam kapel dan di sekitar para kardinal juga ikut diperiksa. Pasukan pengawal elit yang dipersenjatai dikerahkan untuk berkeliling di sekitar Kapel Sistina.

Sistem penjagaan yang ketat ini dilakukan bukan tanpa alasan. Pemilihan paus baru atau konklaf memang sejak dahulu digelar secara tertutup dan rahasia. Hal ini sudah menjadi tradisi.

Konon pada pemilihan paus baru pada 2013 sempat terjadi kebocoran informasi sebelum adanya pengumuman resmi. Hal ini sempat membuat kehebohan. Untuk mencegah kebocoran yang sama, Vatikan memperketat konklaf tahun ini.

Lantas, bagaimana publik mengetahui pemilihan paus baru telah selesai?

Menurut Time, tidak ada penetapan lama waktu digelarnya konklaf. Pemungutan suara bisa dinyatakan selesai digelar apabila seseorang memperoleh dua pertiga suara dari kardinal yang hadir dan dinyatakan sah sebagai paus baru yang terpilih.

Masyarakat di luar bisa memantau perkembangan pemilihan paus baru dengan mengecek asap dari cerobong asap di Kapel Sistina. Cerobong ini memang sengaja dipasang untuk konklaf.

Apabila belum ada Paus yang terpilih, surat suara akan dicampur dengan kartrid kalium perklorat, antrasena, dan sulfur untuk menghasilkan asap hitam.

Ketika Paus ke-267 akhirnya terpilih, surat suara akan dicampur dengan klorat, laktosa, dan resin kloroform untuk menghasilkan asap putih. Jadi untuk mengetahui proses pemilihan suara berakhir adalah apabila asap putih terlihat dari cerobong tersebut.

Di dalam Kapel Sistina akan terdapat 2 tungku berdiri di sudut kapel. Satu tungku untuk membakar surat suara dan lainnya untuk bahan kimia. Asap dari kedua tungku akan naik ke cerobong asap bersamaan.