Saat ini metode pembangunan rumah sudah berkembang pesat. Untuk mempersingkat waktu pembangunan, banyak proyek menggunakan mesin canggih yang mampu beroperasi melakukan pencetakan 3D. Proyek yang menggunakan teknologi ini dapat selesai dalam hitungan jam dan hari, tergantung pada luas dan kerumitannya.
Pengembang berdomisili Bali, Nuanu Creative City menjadi salah satu pengembang yang telah menggunakan teknologi pencetakan 3D untuk membangun sebuah halte bus bernama Bus Stop Enam.
CEO Nuanu Creative City Lev Kroll mengungkapkan antuasias saat mengerjakan proyek ini karena pihaknya berkesempatan untuk mengeksplorasi berbagai alat dan teknik baru untuk mengembangkan kawasan Nuanu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Proyek halte ini memberi kami kesempatan untuk menguji potensi teknologi tersebut dalam kehidupan sehari-hari, mengeksplorasi bentuk, kecepatan, dan fungsi, sambil berpegang pada nilai-nilai desain kami. Dikarenakan masih tahap awal, kami ingin memahami peluang dan keterbatasan teknologi ini guna mengambil langkah penting menuju pembangunan yang lebih cerdas dan kreatif," kata Lev dalam keterangan tertulis, Rabu (23/4/2025).
![]() |
Halte ini dibangun menggunakan teknologi pencetakan 3D dengan model L3D1, model printer single-arm atau berlengan tunggal. Lama pembangunan halte dengan menggunakan teknologi ini hanya 4 hari.
Fitur utama dalam rancangan ini berupa campuran padat yang telah diprogram yang berguna untuk meningkatkan integritas struktur dan mengurangi kebutuhan perawatan, serta slow bawaan untuk mempermudah proses pengangkutan dan perakitan.
Bus Stop Enam ini merupakan salah satu fasilitas yang terdapat di Nuanu. Fungsinya sebagai tempat tunggu pengunjung saat hendak menaiki kendaraan untuk masuk dan berkeliling di kawasan Nuanu yang memiliki luas 44 hektare.
Nuanu menyampaikan pihaknya telah memiliki laboratorium riset kecil untuk pencetakan 3D yang berfokus pada eksperimen arsitektur, di mana berbagai bentuk desain baru, teknik struktural, dan material berkelanjutan terus dieksplorasi. Nuanu ingin ke depannya laboratorium tersebut dapat menjadi pusat edukasi, di mana anak-anak dapat berinteraksi langsung dengan teknologi baru melalui pendekatan yang kreatif.
(aqi/das)