Pengembang properti PT Perdana Gapura[rima Tbk menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 10-15 persen pada tahun ini. Target tersebut ditopang oleh penjualan proyek hunian di Bogor yang kian ramai dan kebjiakan pembelian rumah bebas pajak.
Pada 2023, pengembang berkode emiten GPRA ini mencatatkan pertumbuhan penjualan 24 persen. Sementara pada tahun lalu sekitar 12 persen.
"Tahun 2024, kami membukukan penjualan Rp517,06 miliar, tumbuh bila dibandingkan pada 2023 yang sebesar Rp459,53 miliar," tutur Arvin F Iskandar, president director PT Perdana Gapuraprima Tbk, Senin (14/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkaca pada angka tersebut, pihaknya optimistis pertumbuhan penjualan pada tahun ini mencapai 10-15 persen.
"Kami optimistis penjualan properti tetap tumbuh pada 2025. Kami berharap bisa tumbuh berkisar 10 persen hingga 15 persen pada tahun ini dibandingkan tahun 2024," kata dia.
Arvin merinci, pertumbuhan tersebut ditopang sejumlah faktor mulai dari internal ataupun eksternal.
Faktor eksternal, tutur Arvin, pihaknya melihat insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) akan berdampak positif pada penjualan properti tahun ini. Lalu, tambah dia, untuk faktor internal, Gapuraprima siap menggulirkan sejumlah proyek rumah tapak baru. Proyek itu diharapkan memberi andil dalam perolehan pendapatan tahun ini.
"Tahun 2025, kami punya rumah tapak Lake Side View di proyek Bukit Cimanggu City, Bogor dengan kapasitas 162 unit," papar Arvin.
"Target marketing sales proyek Botanica Signature Padjajaran, Bogor pada tahun 2025 sebesar Rp46,80 miliar," ujar Arvin.
Sementara itu, selain penjualan yang bertumbuh, pada 2024, Gapuraprima juga mampu mendongkrak laba bersih dari Rp 96,47 miliar menjadi Rp123,87 miliar alias tumbuh sekitar 29 persen. Pertumbuhan itu membuat laba bersih Gapuraprima tumbuh dua tahun berturut-turut. Maklum, pada 2022, Gapuraprima baru mengoleksi laba bersih Rp76,35 miliar, sedangkan tahun 2023 sebesar Rp96,47 miliar.
(zlf/zlf)