Ramai Anak Muda Tinggal di Hotel Jangka Panjang Ketimbang Beli/Sewa Rumah

Ramai Anak Muda Tinggal di Hotel Jangka Panjang Ketimbang Beli/Sewa Rumah

Zulfi Suhendra - detikProperti
Senin, 14 Apr 2025 14:00 WIB
Ilustrasi twin bed hotel
Foto: Getty Images/iStockphoto/rilueda
Jakarta -

Masih ingat dengan cerita satu keluarga di China yang pilih menginap di hotel ketimbang beli rumah atau mengontrak? Ternyata jejak itu diikuti oleh anak-anak muda di sana.

Cerita soal keluarga itu menjadi viral dan jadi bahan perbincangan sampai ke luar negeri. Kini, semakin banyak anak muda yang memutuskan untuk tinggal di hotel dalam waktu yang panjang ketimbang mengontrak atau membeli rumah.

Alasannya, secara hitung-hitungan mereka, menginap di hotel lebih murah. Mereka tak perlu berurusan dengan drama pemilik rumah, bayar biaya utilitas seperti listrik, air dan lainnya. Satu hal yang mereka tak bisa lakukan adalah mendekorasi kamar sendiri, yang mana itu dianggap bukan masalah besar bagi para anak muda di China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk seseorang yang punya masalah sosial seperti saya, berhubungan dengan tuan tanah atau pemilik rumah adalah bagian terburuk. Itu mimpi buruk," ujar Hu Weiwei, anak muda berusia 24 tahun yang juga seorang gamer profesional kepada Sixth Tone dikutip dari Oddity Central.

"Secara biaya tinggal di hotel lebih efisien. Tak ada deposit, tak ada biaya perantara dan utilitas. Aku tak harus membersihkan kamar, AC bisa nyala 24 jam dan dekat dengan toko, restoran juga stasiun kereta," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Bila tinggal di apartemen bersama temannya, Hu harus membayar 1.000 yuan atau sekitar Rp 2,3 juta per bulan, sementara bila tinggal sendiri bisa 2.000 sampai 3.000 yuan. Tinggal di hotel bisa lebih hemat karena dia hanya membayar 2.500 yuan dengan banyak kelebihan-kelebihan tadi.

Hu sudah cukup lama tinggal di hotel dan belum terpikir untuk pindah ke rumah atau apartemen.

Anak muda lainnya, Tang Miaomiao (22 tahun) senang tinggal di hotel karena pelayanannya yang ramah dan bisa menginap dalam jangka pendek. "Bila menyewa tempat tinggal biasa, kita harus membayar sewa sebulan penuh dan biaya agensi. Itu nggak sepadan dengan masa inap jangka pendek. Bila di hotel, saya dilayani dengan baik dengan keramahtamahan para pelayannya. Mereka juga ingat sarapan apa yang saya suka," ujarnya.

Hotel bujet telah mempengaruhi sewa rata-rata untuk properti hunian di puluhan kota besar di Tiongkok, dengan banyak anak muda lebih memilih kenyamanan tinggal di hotel penuh waktu daripada berurusan dengan tuan tanah dan menandatangani kontrak sewa yang meragukan. Tren ini tampaknya dimulai selama pandemi, ketika banyak hotel menyesuaikan model bisnis mereka untuk melayani penduduk jangka panjang selama masa ketika pariwisata dan perjalanan bisnis berada pada titik terendah sepanjang masa.

"Selama pembatasan mobilitas, hotel bujet menjadi sangat terjangkau, seringkali lebih murah daripada apartemen tradisional," kata Wu Ben, seorang profesor madya pariwisata di Universitas Fudan Shanghai. Untuk hotel, "secara operasional, tamu yang menginap dalam jangka panjang adalah tamu yang ideal. Mereka tidak terlalu menuntut dalam hal perawatan kamar."




(zlf/zlf)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads