Warga Patungan Ngontrak buat Ngungsi Akibat Banjir di Arthera Hill 2

Warga Patungan Ngontrak buat Ngungsi Akibat Banjir di Arthera Hill 2

Putri Amalia Kunaefi - detikProperti
Kamis, 13 Mar 2025 17:31 WIB
Perumahan The Arthera Hill 2, Bekasi
Perumahan Arthera Hill 2 (Foto: Sekar Aqillah Indraswari)
Jakarta -

Perumahan The Arthera Hill 2 kembali terendam pada Selasa (4/3/2025) lalu. Menurut penuturan warga saat itu merupakan banjir kelima dalam setahun sejak perumahan tersebut bisa ditempati.

Kali ini, warga menyiasati kerugian barang berharga di rumah dengan menyewa kontrakan khusus untuk menyimpan barang yang masih bisa dievakuasi. Salah satu warga, Adam, mengatakan satu kontrakan tersebut digunakan untuk menyimpan barang milik lebih dari 4 KK. Adam menuturkan biaya sewa kontrakan tersebut sekitar Rp 800 ribu per bulan.

"Supaya bisa cukup-cukupin gitu sharing lah. Istri dipulangin ke kampung. Mau nggak mau seperti itu, jadi emang mau ngamanin barang yang masih bisa diamanin," kata Adam, salah satu warga korban banjir, kepada detikProperti (12/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adam juga mengaku, kerugian yang ditaksir akibat banjir mencapai puluhan juta rupiah. Nominal tersebut hanya isi rumah seperti perabotan, kulkas, dan TV. Belum lagi, ia juga harus membayar sewa kontrakan sekaligus cicilan KPR setiap bulan sebesar Rp 1,5 juta.

"Iya double kill, makanya kita tadinya udah ada perencanaan mau mudik juga kan, sekarang gimana?" ujar Adam.

ADVERTISEMENT

Warga lain, Gervi, juga merasakan hal yang sama. Semua perabotan rumah termasuk barang elektronik rusak akibat banjir. Ia hanya bisa mengamankan barang-barang tersisa di kontrakan dan berkas-berkas.

"Kulkas, mesin cuci, semua kena, pokoknya peralatan rumah tangga. Laptop, komputer juga kena," kata Gervi.

Selama mengontrak, warga juga sesekali kembali ke rumah mereka untuk memantau dan membersihkan dari sisa-sisa banjir. Seperti pengakuan Panji, salah satu warga yang berprofesi sebagai tukang elektronik, setelah seminggu mengungsi di posko, ia baru kembali ke rumah. Saat ini kondisi dalam rumahnya masih berantakan dan masih banyak sisa lumpur. Barang menumpuk di pojok ruangan sementara ia membersihkan dinding dan lantai rumah bekas noda banjir.

"Ya, dari kemarin udah nyicil bersih-bersih. Kayaknya udah mulai bisa buat tidur, pake tiker. Kalau kasur masih basah," kata Panji.

"Saya juga kemalingan Mbak, baru aja kehilangan motor. Ditaruh luar, kebetulan kan pengungsi di luar semua motornya Mbak" ujar Panji.

Panji mengatakan posko pengungsian yang disediakan pengembang merupakan unit rumah contoh yang memang tidak dijual. Posko tersebut diisi oleh anak-anak, lansia, dan ibu hamil. Di dalam rumah itu, ia tinggal bersama 7 warga lainnya. Saat ini warga yang mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing.

Panji juga menjelaskan bahwa bantuan dari pihak pengembang berupa perbaikan infrastruktur seperti pemberian cat. Namun, Panji menuturkan bahwa cat tersebut sudah diberikan saat banjir kedua dan ketiga pada November 2024.

"Mereka menyanggupinya itu buat perbaikan, kayak retak-retak sama cat. Kita sendiri yang nge-cat. Saya di sini kan dikasih tiga drum cat 25 kg untuk nge-cat. Jadi ya inisiatif lah kita, saling bantu," tambah Panji.

Selain itu, Panji juga mengatakan bahwa pihak pengembang mengerahkan pemadam kebakaran untuk membersihkan lumpur sisa banjir di jalan. Selebihnya, Panji juga mendapat bantuan logistik berupa makanan dan obat-obatan dari pihak pengembang.

Di sisi lain, menurut Bagian Humas dan Komunikasi PT Prisma Inti Propertindo, Nur Cahyo, pihaknya sudah mengerahkan pemadam kebakaran untuk membantu membersihkan jalan perumahan dari sisa lumpur. Bahkan, saat kejadian, mereka juga turut memberikan sejumlah bantuan.

"Pada hari H bencana banjir, kami telah menyerahkan bantuan berupa logistik konsumsi, obat obatan dan kebutuhan pokok lainnya. Pasca banjir juga memberikan bantuan kebersihan infrastruktur maupun rumah rumah penghuni serta perbaikan rumah meliputi kanopi, cat dan carport yang rusak," ujar Bagian Humas dan Komunikasi PT Prisma Inti Propertindo, Nur Cahyo, kepada detikProperti, Rabu (12/3/2025).

Sementara itu, perumahan The Arthera Hill 2 adalah hunian bersubsidi dengan luas bangunan 34 meter persegi dan luas lahan 60 meter persegi. Harga jual per unit dibanderol sebesar Rp 185 juta. Rumah tersebut terdiri dari 2 kamar tidur, dapur, kamar mandi, dan ruang tamu. Fasad bagian depan telah dicat warna coklat dan hijau lime. Selain itu, bagian teras dan carport sudah dilengkapi dengan kanopi.

(das/das)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads