Nenek Hasna tinggal di kontrakan selagi menunggu rumah 2x3 meter miliknya kembali dibangun menjadi lebih layak huni. Masa sewa kontrakannya tinggal dua bulan lagi, tetapi rumahnya saat ini belum selesai dibangun.
Berdasarkan catatan detikProperti, Nenek Hasna mendapat bantuan berupa renovasi rumah dan sewa kontrakan dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) sejak November 2024 lalu. Ara menyediakan kontrakan berukuran 14x4 meter untuk Nenek Hasna dan 12 anggota keluarganya untuk jangka waktu enam bulan.
"Kontrakan mau habis, habis Lebaran. Mau ditambahin 3 bulan tadi (Ara) ngomong," ujar Nenek Hasna saat ditemui di kontrakannya di Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Selasa (11/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah masa sewanya habis, Nenek Hasna mengungkap Pendiri Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma (Aguan) melalui Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang akan membiayai sewa kontrakannya. Rumah 2x3 meter miliknya pun rencananya bakal mulai dibangun oleh Aguan pada 14 April 2025 mendatang.
"Kalau sono (rumahnya) udah jadi ya Ibu pindah. Tar dibangunnya (rumahnya) habis Lebaran," katanya.
Di samping itu, Nenek Hasna mengaku nyaman tinggal di kontrakan tersebut selama empat bulan ini. Rumah kontrakan itu luas, sehingga ia punya lebih banyak ruang gerak.
Dulu dia harus tidur berhimpitan dan bergantian dengan keluarganya. Namun, sekarang keluarganya bisa bebas tidur dan duduk di kontrakan. "Enakan tinggal di sini gedean, lega, sono (rumah 2x3 meter) sempit," ucapnya.
Menurut keterangannya, kontrakan harga sewa kontrakan tersebut sebesar Rp 15 juta selama enam bulan. Ara yang menanggung biaya sewa beserta tagihan air dan listrik.
"Kontrakan sini Rp 15 juta enam bulan, udah nggak bayar apa-apa, terima bersih," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, renovasi rumah Nenek Hasna akan dilanjutkan oleh Aguan. Proyek tersebut termasuk dalam program renovasi 500 rumah tidak layak huni (RTLH) di Kecamatan Johar Baru.
Dirjen Perumahan Perkotaan Kementerian PKP Sri Haryati menyebutkan ada 232 kepala keluarga yang siap direnovasi rumahnya. Biaya renovasi maupun sewa kontrak untuk warga akan dibiayai oleh Yayasan Buddha Tzu Chi.
Ia mengatakan pembangunan tahap pertama sebanyak 148 unit rumah akan dimulai pada 14 April 2025. Para warga sementara akan tinggal di kontrakan selama 6 bulan mulai 10 April 2025.
"Kontrakan pun sudah dibantu oleh Pak Camat, Lurah Pak Wali, Pak. Itu kisarannya (biaya sewa) antara Rp 800 (ribu per bulan) sampai dengan Rp 1 juta (per bulan) yang nantinya akan ditanggung oleh Buddha Tzu Chi selama 6 bulan. Demikian, Pak. Untuk yang 84 lagi, tadi sudah dibicarakan, setelah 6 bulan, Pak. Jadi, sekitar 8 November itu akan dilakukan tahap kedua," jelas Sri.
Kemudian, Aguan menjanjikan akan membayar uang sewa tambahan selama 3 bulan kalau pembangunan belum selesai dalam 6 bulan.
"Tambah 3 bulan (bayar sewa kontrakan)," imbuhnya.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/das)