Kisaran Harga Sewa Green Building yang Banyak Diincar Perusahaan Multinasional

Kisaran Harga Sewa Green Building yang Banyak Diincar Perusahaan Multinasional

Almadinah Putri Brilian - detikProperti
Jumat, 07 Mar 2025 13:14 WIB
Melihat Tren β€œGreen Building” dari Sisi Ekonomi
Ilustrasi green building Foto: detik
Jakarta -

Green property atau properti yang ramah lingkungan semakin banyak diburu. Salah satunya karena bangunan ramah lingkungan dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan multinasional.

Hal itu disampaikan oleh Head Research Department Colliers Indonesia, Ferry Salanto, dalam acara Sinar Mas Land Property Outlook 2025 di Green Office Park 9, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (6/3/2025).

"Nah, apa untungnya (green building)? Jadi sekarang ini memang ada kebutuhan dari multinational company terutama untuk menerapkan green building," katanya dalam acara tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Green building yang banyak diburu itu ternyata memiliki range harga sewa bisa dibilang cukup tinggi. Harga sewa green building dibedakan berdasarkan kelasnya, ada premium, grade A, grade B, dan grade C.

Berdasarkan data Colliers Indonesia, untuk harga sewa di kelas premium berkisar antara Rp 200-400 ribu per meter persegi per bulan dengan rata-rata harga sewa sekitar Rp 300 ribu. Lalu untuk di kelas grade A harga sewanya sekitar Rp 200 ribu-an per meter persegi per bulan.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, untuk grade B dan grade C masing-masing Rp 200 ribu dan Rp 150 ribu-an per meter persegi per bulan.

Di sisi lain, untuk tingkat okupansi green building cukup tinggi. Untuk kelas premium dan grade A tingkat okupansinya sekitar 60-90%. Pada grade B tingkat okupansinya berkisar antara 25-90%. Sementara pada grade C, rata-rata tingkat okupansinya sekitar 60%.

"Jadi kita bisa lihat green building itu secara sewa, dia bisa mencharge lebih tinggi dan itu tidak ada masalah. Kenapa? Karena okupansinya juga cukup ini (tinggi). Jadi kecuali kalau di sini rentalnya tinggi, okupansinya di bawah harga market, nah itu baru masalah," ungkap Ferry.

Di sisi lain, untuk green property di Indonesia belum banyak yang menyentuh pasar perumahan. Meski demikian, kata Ferry, saat ini sudah mulai ada pergerakan untuk membangun rumah yang ramah lingkungan.

Perumahan Ramah Lingkungan

Terkait green property di sektor perumahan, Direktur Utama PT Bumi Serpong Damai Tbk Hermawan Wijaya mengaku pihaknya masih melihat permintaan pasar akan hal tersebut. Menurutnya, bukan tidak mungkin pihaknya untuk mengembangkan perumahan yang ramah lingkungan.

"Saat ini kan kita sedang melakukan test market dengan beberapa cluster. Kalau itu demand-nya memang besar ya kenapa tidak dengan cluster yang lain akan kita keluarkan," tutur Hermawan dalam sesi diskusi acara tersebut.

Ia menilai, untuk mengubah cluster yang dikembangkan pihaknya menjadi ramah lingkungan sangat mudah. Terlebih lagi, kawasan BSD juga dianggap sudah cukup 'green'.

"Tinggal nanti apakah penggunaan semennya dari semen yang mendapatkan sertifikat green gitu ya, itu bisa. Kemudian dari listriknya bikin perjanjian sama PLN didistribusikan dari renewable atau bisa juga dari pemasanagan solar panel. Nanti kita lihat, kalau tren itu besar, demand itu besar, tentu kita akan keluarkan produk-produk tersebut," ungkapnya.




(abr/zlf)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads