Kebijakan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPNDTP) untuk pembelian properti membuat sektor penjualan apartemen ikut terkerek. Kelas apartemen menengah ke atas mengalami peningkatan penjualan karena kebijakan ini.
General Manager Marketing Ciputra Group, Andreas Raditya mengatakan, salah satu proyek apartemen garapannya, The Newton 2 di kawasan Jakarta Selatan melampaui target penjuualan hingga 110% pada tahin lalu. Hal ini didorong oleh beberapa faktor.
"Salah satunya tidak dipungkiri adalah insentif Free PPN 100%, yang memberikan keuntungan besar bagi pembeli dengan penghematan setara diskon 11%. Selain itu, yield atau tingkat sewa di kawasan CWJ2 juga sangat kompetitif, mencapai lebih dari 8% per tahun," kata Andreas dalam keterangannya, Senin (3/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, dari sisi harga, The Newton 2 menjadi satu-satunya apartemen di Segitiga Emas Jakarta yang masih tersedia dengan harga mulai dari Rp 1 miliaran, sementara proyek lain di kawasan tersebut rata-rata sudah di atas Rp 2-3 miliar.
Pada tahun 2024, The Newton 2 telah memasuki tahap serah terima unit, menjadikannya pilihan properti baru yang siap huni di pasar. Dari total 600 unit yang tersedia, 70% telah terjual, sementara 30% sisanya masih dalam tahap pemasaran. Dengan respons pasar yang sangat positif, diharapkan unit yang tersisa akan habis terjual dalam waktu dekat.
"Pencapaian ini semakin menegaskan komitmen Ciputra Group dalam menghadirkan hunian berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat urban. Inilah Golden Moment at Golden Triangle - kesempatan emas di Segitiga Emas yang tidak boleh terlewatkan! Sekarang adalah waktu terbaik untuk berinvestasi di The Newton 2, sebelum semua unit habis terjual!" ujarnya.
Menurut Andreas The Newton 2 mendapatkan apresiasi luas dari berbagai pihak, termasuk perbankan. Hal ini dibuktikan dengan penghargaan sebagai The Best Developer dari Bank BNI, berkat dominasi transaksi KPA yang mencapai 80% dari total penjualan. Pencapaian ini menegaskan daya tarik proyek tersebut sebagai instrumen investasi yang kuat di tengah dinamika pasar properti Jakarta.
(dhw/zlf)