Nabi Muhammad SAW memberikan contoh dan mengajarkan umat Islam untuk hidup sederhana dan bersahaja. Oleh karena itu para umatnya dianjurkan untuk tidak hidupp bermewahan dan berlebihan.
Rasulullah semasa hidupnya dalam kesederhanaan. Bahkan dari sisi tempat tinggal, Nabi Muhammad memilih tinggal di rumah yang sederhana.
Melansir dari detikHikmah yang mengutip dari dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas V Sekolah Dasar karya Soleh Baedowi dan Hairil Muhammad Anwar, Aisyah RA meriwayatkan tentang tempat tidur yang digunakan oleh Rasulullah SAW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"... sesungguhnya hamparan tempat tidur Rasulullah terdiri atas kulit binatang, sedang isinya adalah sabut kurma." (HR Tirmidzi)
Dalam buku The 10 Habits of Rasulullah oleh Rizem Aizid dan buku Uswah Rasulullah Perspektif Al-Qur'an dan Sunnah karya Abdul Syukur, digambarkan bagaimana betapa sederhananya rumah Rasulullah SAW.
Begitu sederhananya rumah Rasulullah SAW yang temboknya terbuat dari bata dan atap dari daun kurma. Daun kurma itu dikeringkan yang jatuh ke satu sisi. Rumah Nabi Muhammad hanya ada satu ruang untuk kegiatan utama dan kamar tidur.
Perabotan yang ada di rumah Rasulullah SAW juga sangat sederhana. Rasulullah SAW kerap tidur dengan beralaskan tikar dan di dinding rumahnya tidak tampak tirai yang menghiasi, sebab hal itu dianggap sebagai pemborosan.
Rasulullah SAW memandang hiasan di dinding rumah dapat mendorong seseorang kepada cinta dunia. Aisyah RA pernah menyebutkan tentang ketidaksukaan Rasulullah SAW terhadap hiasan dinding.
"Suatu saat, Rasulullah SAW berangkat perang. Lalu aku menggantungkan sebuah permadani. Ketika Rasulullah SAW datang dan melihat permadani tersebut, aku melihat pandangan tidak suka pada wajahnya. Kemudian, beliau mencopot permadani itu seraya berkata, 'Sesungguhnya, Allah SWT tidak memerintahkan kita untuk menghiasi ruangan dan tanah ini.'"
(das/das)