Dulu rumah ini dimiliki oleh salah satu pemain Liga Primer Inggris, Jermaine Pennant pada 2006 lalu. Namun, rumah ini hanya ditempati selama 3 tahun, sebelum dibiarkan kosong sampai 2020.
Kondisi rumah tersebut buruk. Rumah berusia 100 tahun ini terbengkalai lebih dari satu dekade. Ada kabar rumah tersebut sempat ditempati bandar narkoba. Lalu, hangus terbakar 2 kali. Beruntungnya ada yang tersisa dari rumah ini.
Kemudian, datang sebuah keluarga yang sudah menabung lama untuk memiliki rumah impian. Daripada membeli rumah baru, mereka bertekad untuk tinggal di rumah bekas Jermaine Pennant tersebut, bahkan jika itu berarti harus merenovasi total.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir Daily Mail, keluarga tersebut adalah Steve (47), istrinya Tina (46), dan putri mereka Caitlin (21). Mereka membeli rumah dari situs lelang seharga £ 570 ribu atau setara dengan Rp 11 miliar (Kurs Rp 20.423). Harga ini jauh lebih murah dibanding harga awal Jermaine Pennant membelinya yakni £ 3 juta atau Rp 61 miliar.
Steve mengatakan ia tertarik dengan rumah tersebut karena ia telah tinggal di daerah tersebut selama 20 tahun. Setiap hari ia melewati rumah tersebut dan bertekad suatu saat dapat membelinya.
Akhirnya, mimpi itu terwujud. Untuk membeli rumah yang telah hancur terbakar tersebut, mereka sampai melepas rumah lama mereka.
Mereka membangun ulang rumah di Hale, Cheshire tersebut selama 18 bulan dengan waktu pengerjaan 14 jam per hari. Mereka telah memperkirakan biaya renovasi rumah tersebut yakni £400.000 atau Rp 8,1 miliar.
"Ini adalah sesuatu yang sudah lama ingin saya lakukan. Tidak ada kemungkinan saya akan menjualnya," ujar Steve.
![]() |
Proses renovasi rumah tersebut ia abadikan dan diunggah dalam TikToknya.
Merenovasi rumah yang sudah hancur karena terbakar tentu sulit. Steve mengungkapkan bagian asli yang tersisa dari rumah itu hanya dinding batanya saja. Ia membangun ulang semuanya mulai dari atap, dinding, hingga ke lantai.
Beruntungnya ia dapat mengerjakan rumah ini sendiri tanpa bantuan tukang sehingga dapat menghemat pengeluarannya. Uang yang ia pakai untuk membangun rumah tersebut berasal dari kerja kerasnya selama bertahun-tahun. Seminggu ia bisa bekerja selama 80-90 jam.
"Saya tahu suatu hari nanti saya akan memiliki rumah yang menakjubkan. Rumah itu tidak harus menghabiskan biaya jutaan dan saya tidak pernah memboros," ujarnya.
Selain membangun bangunan baru, Steve juga harus membersihkan halaman seluas seluas 16 meter persegi yang tidak terawat selama satu dekade. Bahkan gerbang rumahnya penuh dengan tanaman liar.
"Ini akan menjadi istana saat aku selesai mengerjakannya. Ini akan menjadi rumah impian bagi kita," imbuhnya.
(aqi/aqi)