Siapa sangka ada yang rebutan membeli rumah terbengkalai dan penuh grafiti di 17 Brooklyn Ave, Frankston, Melbourne, Australia. Tak hanya kondisi yang mengenaskan, rumah ini dinilai berbahaya untuk dimasuki.
Dilansir dari realestate.com.au, rumah berbahaya itu terjual melalui lelang dengan harga lebih dari AU$ 200,000 atau sekitar Rp 2 miliar (kurs Rp 10.310) dari harga minimumnya. Sebanyak 14 dari 100 orang berebut dengan sengit untuk bisa membeli rumah tersebut.
Rumah ini sudah kosong dan terbengkalai selama 30 tahun lamanya. Bahkan, pintu depan rumah tidak terkunci sejak lebih dari lima tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
FosterFroling Real Estate, Aaron Froling, tidak membolehkan rumah terbengkalai itu dimasuki untuk inspeksi oleh calon pembeli. Ia khawatir calon pembeli akan terluka karena lantai rumah ambles atau terdampak area rusak lain. Meski begitu, ia menyadari ada orang-orang yang tetap memaksa masuk.
![]() |
"Saya tidak ragu bahwa banyak pembeli masuk tanpa pengawasan - pintu depan tidak dapat dikunci dengan benar," ujar Froling dikutip dari realestate.com.au, Rabu (12/2/2025).
Semula harga minimum rumah itu dalam lelang sebesar AU$ 525.000 atau setara Rp 5,4 miliar. Tawaran awal senilai AU$ 400.000 (Rp 4,12 miliar) langsung bertambah AU$ 50.000 (Rp 515,5 juta) dalam delapan detik.
Kemudian, sekitar sepuluh detik kemudian, harga properti itu meningkat menjadi AU$ 500.000 (Rp 5,15 miliar) dalam 10 detik. Penawaran semakin bertambah sampai akhirnya rumah terjual seharga AU$ 705.000 (Rp 7,2 miliar).
"Itu gila, saya tidak mengerti. Dan saya tidak percaya itu akan menghasilkan hasil seperti itu jika tidak kosong selama 30 tahun," ungkapnya.
Asal usulnya, rumah Frankston itu dibeli oleh pasangan sebagai rumah di pesisir pada tahun 1980-an. Namun, ketika mereka pindah ke Canbera sekitar 10 tahun kemudian, pemiliknya tidak pernah kembali lagi.
Froling mengatakan para tetangga yang membantu menjaga bentuk rumah selama bertahun-tahun. Tapi tetap saja ada remaja yang menyelundup rumah. Akibatnya, rumah tersebut penuh dengan grafiti dan tanaman ivy mulai tumbuh di dalamnya.
Properti seluas 900 meter persegi merupakan salah satu penjualan rumah termurah. Tapi Froling mengatakan pengunjung situs penjualan menyentuk angka 5 ribu dalam kurun waktu 1-2 minggu.
Agen tersebut mengatakan bahwa pembeli berencana untuk merobohkan rumah tersebut dan menggantinya dengan rumah kos. Rencana ini sangat memungkinkan karena krisis sewa di Melbourne telah membatasi kemampuan penyewa untuk menyewa seluruh tempat tinggal secara pribadi.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/dhw)