Rumah pendiri Bangladesh Sheikh Mujibur Rahman jadi sasaran amarah massa. Hal ini dipicu karena mantan PM Bangladesh Sheikh Hasina dikabarkan akan menyampaikan pidato melalui media sosial dari India mengenai seruan kepada para pendukungnya untuk menentang pemerintah sementara.
Dilansir Reuters, demonstran ingin menghentikan agenda yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu (5/2/2025) malam lalu. Demonstran yang kebanyakan berada di kelompok oposisi, menilai pidato yang hendak dilakukan Hasina sebagai penentangan terhadap pemerintahan sementara yang baru dibentuk.
![]() |
Mereka menghancurkan rumah tersebut, membakarnya, hingga membawa ekskavator ke lokasi. Selain rumah tersebut, massa juga menyasar rumah-rumah anggota partai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti yang diketahui, Hasina melarikan diri ke India sejak Agustus 2024 setelah terjadi demonstrasi besar dari kalangan mahasiswa. Mereka menilai Hasina telah melakukan korupsi, melanggar HAM dengan menangkap warga yang pernah mengkritiknya, dan jabatannya saat itu sebagai PM Bangladesh dinilai didapat dari hasil pemilu yang curang.
Demonstrasi pada 2024 tersebut menjadi luka mendalam bagi warga Bangladesh karena ada sekitar 1.000 demonstran yang gugur dalam peristiwa ini. Massa yang hadir hari itu menginginkan wanita 77 tahun tersebut turun dari jabatannya.
Setelah Hasina melarikan diri, Bangladesh dipimpin oleh Muhammad Yunus. Menanggapi penghancuran rumah pendiri Bangladesh, Yunus mengatakan ucapan dari Hasina terhadap demo Juli lalu telah memicu kemarahan dari masyarakat.
"Pernyataan-pernyataan menghasut yang dibuat oleh buronan Sheikh Hasina di India terhadap pemberontakan bulan Juli telah menciptakan kemarahan yang mendalam di masyarakat," kata pihak Yunus, seperti yang dikutip dari CNN, Sabtu (8/2/2025).
Yunus menyebut serangan massa terhadap kediaman Mujibur Rahman tidak disengaja dan tidak diinginkan. Aksi massa tersebut merupakan respons terhadap perilaku kekerasan yang pernah dilakukan Hasina.
"Sheikh Hasina telah menghina dan mempermalukan mereka yang mengorbankan diri dalam pemberontakan bulan Juli. Sheikh Hasina telah mengancam akan menciptakan ketidakstabilan di negara ini," lanjutnya.
Kementerian Luar Negeri Bangladesh juga sudah memanggil seorang diplomat India di Dhaka terkait pernyataan terbaru Hasina, yang disebut 'palsu dan provokatif'.
Pihak Hasina membalas pernyataan Yunus dengan menyebut pemerintahan Bangladesh saat ini gagal mencegah pembakaran terhadap rumah tersebut.
"Mereka bisa merobohkan sebuah bangunan, tetapi tidak dengan sejarahnya. Sejarah membalas dendam," kata anak pendiri Bangladesh tersebut dalam pidatonya pada hari Rabu.
Ada pun, rumah pendiri Bangladesh tersebut awalnya bernama Dhanmondi 32 kemudian, setelah dialihfungsikan menjadi museum, namanya berubah menjadi Bangabandhu. Di rumah ini dahulunya keluarga pendiri Bangladesh tinggal, Menyusun pidato kemerdekaan, hingga tewas tertembak perwira militer. PM Bangladesh Sheikh Hasina dan saudarinya Sheikh Rehana selamat dari kejadian mengerikan ini.
(aqi/das)